JAKARTA, 28 Mei (Xinhua) -- Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (KemenKop UKM) Republik Indonesia (RI) bersama Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) serta delegasi investor China yang tergabung dalam The Changsha E-Commerce Association melakukan penjajakan kerja sama untuk mendorong pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang berbasis teknologi.
"Saya berharap dalam pertemuan ini, akan ada peluang kerja sama antara Indonesia dan China dalam pemberdayaan UMKM, khususnya melalui teknologi, untuk mendorong pertumbuhan dan pembangunan ekonomi," kata Staf Ahli KemenKop UKM Herbert Siagian saat menerima delegasi The Changsha E-Commerce Association di Jakarta pada Senin (27/5).
Pemerintah Indonesia menginginkan UMKM di Indonesia terus maju. Salah satu bentuk dukungan yang telah diberikan yakni program belanja lokal yang mewajibkan pengadaan barang pemerintah dipenuhi oleh produsen lokal dan dilakukan melalui platform digital e-Katalog.
Para perwakilan dari Kemenkop UKM RI, Hippindo, dan delegasi The Changsha E-Commerce Association berfoto bersama dalam pertemuan yang diadakan di Jakarta pada 27 Mei 2024 untuk menjajaki peluang kerja sama pengembangan UMKM di Indonesia. (Sumber: Humas KemenKop UKM).
Bukan hanya pelaku usaha lokal, Ketua Umum Hippindo Budihardjo Iduansjah menjelaskan bahwa The Changsha E-Commerce Association juga bisa ikut memanfaatkan program belanja lokal pemerintah selama mereka berinvestasi dan mendirikan usaha di Indonesia serta mampu memenuhi persyaratan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN).
"Jadi, kita butuh vendor dan butuh pabriknya untuk memenuhi pasar domestik, dan ke depannya bisa diekspor. Kita tahu market domestik kita sangat besar. Jika mampu memenuhi TKDN, itu peluangnya luar biasa besar," ujar Budihardjo.
Sementara itu Presiden The Changsha E-Commerce Association Wang Yingping mengapresiasi inisiatif dari KemenKop UKM dan Hippindo yang akan melakukan kerja sama dan bersinergi secara bisnis. Menurutnya, hal ini menjadi salah satu peluang yang baik bagi pelaku bisnis di China untuk lebih memaksimalkan pertumbuhannya.
"Anggota kami ada lebih dari 300 yang terdiri dari berbagai sektor. Jadi, kedatangan kami ke sini adalah untuk melakukan konsultasi kebijakan, saling belajar, saling mengenal, dan menggali potensi yang ada," kata Wang. Selesai
Advertisement