Lama Baca 2 Menit

Studi Sebut Perubahan Iklim akan Lemahkan Energi Angin Timur Tengah

26 May 2025, 09:45 WIB

Studi Sebut Perubahan Iklim akan Lemahkan Energi Angin Timur Tengah-Image-1

Foto dokumentasi menunjukkan siluet turbin angin berlatarkan pemandangan matahari terbenam di Hurghada, Mesir, pada 4 Agustus 2023. (Xinhua/Ahmed Gomaa)

   YERUSALEM, 26 Mei (Xinhua) -- Perubahan iklim diproyeksikan akan mengubah potensi energi angin di seluruh Timur Tengah, dengan angin yang berembus pada ketinggian turbin melemah meskipun angin di permukaan tanah lebih kuat, demikian menurut sebuah studi Israel-Jerman baru-baru ini.

   Studi yang dipublikasikan pada Jumat (23/5) di jurnal Climatic Change ini memperkirakan embusan angin di permukaan area pantai dapat menguat hingga 0,7 meter per detik pada 2070, yang berpotensi mengurangi panas ekstrem.

   Namun, angin pada ketinggian 150 meter di atas tanah, yang sangat penting bagi turbin untuk menghasilkan energi, dapat melambat hingga 1,0 meter per detik karena perubahan sistem cuaca regional, mengurangi produksi energi hingga 7 gigajoule dalam waktu enam jam serta berdampak pada rencana dan investasi energi terbarukan, tunjuk studi tersebut.

   Sebagai informasi, 1 gigajoule setara dengan 277,8 kilowatt jam (kWh).

   Menyoroti kapasitas energi angin yang berbeda-beda di berbagai wilayah di Timur Tengah, studi ini menekankan perlunya menganalisis pola angin di berbagai ketinggian untuk menghindari perkiraan energi yang salah.

   Studi ini mendesak para pembuat kebijakan untuk memasukkan perubahan angin di masa depan dalam strategi energi mereka, terutama dengan memprioritaskan proyek-proyek solid yang mampu beradaptasi di daerah berpotensi tinggi seperti pantai Laut Merah.  Selesai