Lama Baca 3 Menit

Xi Jinping: Hubungan yang Dibangun dengan Darah dan Nyawa Jadi Sumber yang Langgeng bagi Persaudaraan China-Rusia

08 May 2025, 16:30 WIB

Xi Jinping: Hubungan yang Dibangun dengan Darah dan Nyawa Jadi Sumber yang Langgeng bagi Persaudaraan China-Rusia-Image-1

   MOSKOW, 8 Mei (Xinhua) -- Presiden China Xi Jinping menyampaikan bahwa persahabatan mendalam yang dibangun dengan darah dan nyawa dalam Perang Anti-Fasis Dunia menjadi sumber daya yang tiada habisnya bagi persaudaraan abadi antara China dan Rusia.

   Xi menyampaikan pernyataan tersebut dalam sebuah artikel bertanda tangan yang dipublikasikan pada Rabu (7/5) oleh surat kabar Russian Gazette, menjelang kedatangannya di Rusia untuk melakukan kunjungan kenegaraan dan menghadiri perayaan peringatan 80 tahun Kemenangan dalam Perang Patriotik Raya Uni Soviet.

   Menyatakan bahwa tahun ini menandai peringatan 80 tahun kemenangan dalam Perang Perlawanan Rakyat China Melawan Agresi Jepang, Perang Patriotik Raya Uni Soviet, dan Perang Anti-Fasis Dunia, serta pendirian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Xi mengatakan bersama dengan masyarakat Rusia yang heroik, dirinya akan menghormati masa lalu dan memberikan penghormatan kepada para martir.

   Xi menuturkan bahwa semua pihak yang telah berkontribusi besar terhadap kemenangan dalam Perang Anti-Fasis Dunia, dari para jenderal hingga prajurit, tidak akan pernah dilupakan. Dia mengatakan bahwa rakyat China dan Rusia bertempur secara berdampingan dan saling mendukung satu sama lain selama perang itu. 

   Delapan puluh tahun yang lalu, kekuatan-kekuatan adil dari seluruh dunia, termasuk China dan Uni Soviet, bersatu untuk memerangi musuh bersama dan meraih kemenangan atas fasisme, ujar Xi.

   Kini, delapan dekade kemudian, unilateralisme, hegemoni, dan aksi perundungan menimbulkan kerusakan yang parah, dan umat manusia kembali berada di persimpangan, antara persatuan atau perpecahan, dialog atau konfrontasi, prinsip saling menguntungkan (win-win) atau permainan menang-kalah (zero-sum), imbuh Xi.

   Dunia harus menilik kembali sejarah, mengambil kearifan dan kekuatan dari pelajaran mendalam pada Perang Dunia II dan kemenangan besar dalam Perang Anti-Fasis Dunia, secara tegas menentang segala bentuk hegemonisme dan politik kekuasaan, serta bersama-sama menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi umat manusia, papar Xi.  Selesai