Lama Baca 3 Menit

Jaringan 5G Jamah Puncak Gunung Everest!

22 April 2020, 21:44 WIB

Jaringan 5G Jamah Puncak Gunung Everest!-Image-1

Puncak Everest - Image from Gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami.

Pada tahun 2020, 70% koneksi 5G global berasal dari Tiongkok. Diperkirakan pada tahun 2025 nanti, tingkat pengguna 5G di Tiongkok akan meningkat hingga 50%. Sejak awal era 2G, jangkauan sinyal seluler Gunung Everest telah menjadi sebuah landmark atau pencapaian tertinggi, titik balik dalam peningkatan komunikasi seluler antar generasi. Pada 20 April 2020, China Mobile mengumumkan bahwa usaha "5G di Gunung Everest" telah membuat kemajuan besar. China Mobile dan Huawei telah membangun Everest Base Camp seluas 3.300 meter dan kamp transisi seluas 5.800 meter. Konstruksi stasiun pemancar 5G diharapkan untuk diselesaikan sehingga dapat dilakukan pembukaan stasiun pemancar 5G di semua titik dari kamp seluas 6.500 meter pada 25 April. Dengan begitu, sinyal 5G China Mobile pun dapat sampai ke puncak Gunung Everest. 

Wang Zhiqin ( 王志勤 ), wakil pimpinan Lembaga Riset Informasi dan Komunikasi China ( 中国信息通信研究院 ), mengatakan "Infrastruktur tradisional seperti transportasi dan tenaga listrik telah bertransformasi secara ajaib di era industrialisasi. Revolusi industri baru memerlukan pemberdayaan infrastruktur baru. Pembangunan infrastruktur 5g baru tidak hanya akan berubah secara mendasar. Status jaringan seluler saat ini mendorong produksi, aliran, dan pemanfaatan elemen data, dan akan memudahkan semua industri untuk terhubung dan berkoordinasi dalam menyediakan layanan. Dengan begitu akan mendorong terbentuknya pasar produk 5G senilai triliunan. " 

Ketika pandemi COVID-19 secara bertahap mereda dan kehidupan sosial kembali ke normal, 5G telah menjadi sarana utama untuk mendorong pemulihan industri. Hal ini dapat dilihat dari hasil yang diumumkan oleh tiga operator utama di Tiongkok belum lama ini bahwa investasi Tiongkok dalam pembangunan jaringan 5G telah meningkat secara signifikan. Tahun ini, ketiga perusahaan akan menginvestasikan total 180,3 miliar yuan (sekitar 400 triliun rupiah) dalam pengembangan industri 5G, yang merupakan 4,37 kali total investasi pada tahun sebelumnya. Menurut perkiraan oleh Institut Informasi dan Komunikasi  Tiongkok ( 中国信息通信研究院 ), penggunaan komersial 5G akan mendorong kegiatan konsumsi senilai lebih dari 8 triliun yuan (sekitar 16 kuardriliun rupiah) dari 2020 hingga 2025. Diharapkan investasi kumulatif dalam pembangunan jaringan 5G akan mencapai 1,2 triliun yuan (sekitar 2,5 kuardriliun rupiah) pada tahun 2025. Diperkirakan juga pada tahun 2025, 5G secara langsung akan menciptakan lebih dari 3 juta pekerjaan.