Banjir di Guangxi - Image from gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami
Nanning, Bolong.id - Pemerintah Guangxi pada Minggu (7/6/2020) mengungkapkan lebih dari 320.000 orang telah terkena dampak hujan lebat di Daerah Otonomi Guangxi sejak 4 Juni. Menurut data dari Departemen Tanggap Darurat Regional Guangxi, pada Sabtu (6/6/2020) malam, tedeteksi lebih dari 14.000 hektar lahan pertanian di wilayah Guangsi telah rusak, dan satu orang meninggal karena sambaran petir.
Biro Meteorologi Guangxi juga telah meningkatkan respons darurat untuk bahaya cuaca ke tingkat kedua pada Minggu (7/6/2020) pagi seperti dilansir pada xinhuanet.com. Selain itu, 36 stasiun pemantauan ketinggian sungai di Guangxi pun melaporkan bahwa ketinggian air dalam tahap peringatan karena berhari-hari hujan lebat. Hujan deras ini juga menyebabkan tanah longsor yang mengakibatkan beberapa rumah runtuh dan jalan rusak di Wilayah Tianlin, Kota Baise. Situs wisata pun telah ditutup sementara. Pemerintah setempat juga telah menyerukan untuk melakukan lebih banyak persiapan untuk kemungkinan baru hujan lebat yang akan datang.
Cuaca di Indonesia pada akhir-akhir ini pun serupa dengan yang terjadi di Guangxi. Wilayah Jakarta yang diguyur hujan lebat kali ini cukup terdampak. Seperti dilansir pada megapolitan.kompas.com, Kepala Pusat Data dan Informasi Kebencanaan BPBD DKI Jakarta, Mohammad Insaf, mengatakan, tercatat tiga kelurahan di wilayah DKI Jakarta terendam banjir akibat luapan air pasang (rob). "Berdasarkan data hari ini pukul 06.00, ada tiga kelurahan banjir akibat rob di Jakarta Barat, Jakarta Utara, dan Kepulauan Seribu," kata Insaf dalam keterangannya pada Minggu (7/6/2020). Meskipun demikian, kata Insaf, tak ada warga yang mengungsi akibat banjir rob tersebut. "Tidak ada korban jiwa yang mengungsi," ujarnya.
Advertisement