Ibadah Haji - Image from google
Jakarta, Bolong.id – Ketua Harian Tanfidziyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Robikin Emhas, berharap agar calon jemaah Haji 2020 tidak berkecil hati. Pasalnya, kuota jemaah haji yang akan berangkat di tahun 2020 ini memang dibatasi. Pemerintah Arab Saudi memutuskan untuk menggelar ibadah haji 2020 secara terbatas, menyusul beberapa negara yang telah membatalkan keberangkatan jemaahnya. Hal ini dilakukan untuk mencegah penyebaran COVID-19 yang masih melanda Arab Saudi maupun negara-negara lainnya.
Sama halnya dengan Tiongkok, Asosiasi Islam Tiongkok (中国伊斯兰教协会) mengungkapkan, tahun 2020 ini mereka pun juga menunda pengaturan Muslim Tiongkok untuk menghadiri haji di Mekah, Arab Saudi, setelah Arab Saudi memutuskan untuk melarang Muslim dari negara lain ikut serta dalam ibadah tahunan guna mencegah penyebaran COVID-19.
Asosiasi tersebut mengatakan bahwa akan selalu ada daftar tunggu yang panjang untuk memberangkatkan haji yang diselenggarakan oleh asosiasi di daerah berpenduduk Muslim, seperti wilayah otonomi Xinjiang Uighur. Lebih dari 10.000 jemaah dari Tiongkok memiliki kesempatan untuk menghadiri ibadah haji tahunan dalam beberapa tahun terakhir, tergantung pada kuota yang diberikan oleh Arab Saudi. Untuk mengambil kuota haji, Muslim Tiongkok harus mendaftar di situs biro urusan agama setempat. Kuota tahunan yang diberikan untuk setiap provinsi atau wilayah tergantung pada populasi Muslimnya.
Menurut laporan Reuters, Arab Saudi sendiri juga akan membatasi jumlah jemaah haji domestik yang menghadiri haji tahun ini. Keputusan ini akan dimulai pada akhir Juli mendatang, menjadi sekitar 1.000 jemaah. Kriteria kesehatan yang ketat pun akan diterapkan untuk memilih jemaah yang memenuhi syarat. Jemaah yang berusia di atas 65 tahun tidak akan diizinkan untuk melakukan ibadah haji.
Advertisement