Lama Baca 3 Menit

Korsel Baru Saja Uji Coba Rudal Balistik Model Baru

27 July 2020, 09:11 WIB

Korsel Baru Saja Uji Coba Rudal Balistik Model Baru-Image-1

Rudal Korea Selatan, 2017 - Image from Gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami.

Tiongkok, Bolong.id – Dilansir dari Sina News, Moon Jae in, presiden Korea Selatan Kamis (23/7/20) mengumumkan Korea Selatan berhasil menguji coba rudal balistik baru. Meskipun dikatakan hanya untuk alasan keamanan, peluncuran rudal ini tidak muncul di media. Diyakini rudal ini merupakan rudal balistik terbaru “Xuanwu-4” Korsel.

“Xuanwu-4” ini memiliki jangkauan 800 kilometer dan hulu ledak memiliki massa 2 ton.

Mengapa Korsel meluncuran rudal ini?

Pertama, untuk berlindung dari negara-negara tetangga. Korea Selatan, yang terletak di ujung selatan Semenanjung Korea, berada di pusat Asia Timur Laut. Jika digambar lingkaran dengan radius 1.000 kilometer dengan pusat Seoul, tidak sulit untuk menemukan bahwa kota-kota penting seperti Osaka, Shanghai, dan Vladivostok semuanya ada di dalam lingkaran ini.

Selain itu, ada Jepang di sebelah timur yang terus memiliki pertentangan dengan Korea Selatan. Di sebelah barat ada hubungan Tiongkok-Korea Selatan yang telah dipengaruhi oleh masuknya "THAAD"( Terminal High Altitude Area Defense) di Korea Selatan, dan di utara ada Vladivostok, yang dianggap sebagai pusat Timur oleh Rusia.

Kedua, Korea Utara. Bagi Korea Selatan, negara-negara tetangga lain di luar Korsel tidak dapat ditantangnya sendirian. Selain itu, negara tetangga tersebut tidak memiliki niat permusuhan jangka panjang terhadap Korea Selatan.

Namun lain halnya dengan Korea Utara. Proses denuklirisasi di semenanjung Korea telah menemui jalan buntu, dan Korea Utara masih menjadi pemilik senjata nuklir. Ditambah lagi, Korea Utara telah lama membangun sejumlah besar benteng permanen dan bunker bawah tanah, dan bahkan mengadakan berbagai pembantaian terhadap warganya yang membangkang pemerintah.

Dalam jangka waktu yang cukup lama, Korea Selatan selalu kekurangan senjata pencegah yang kuat dalam menghadapi Korea Utara, sehingga harus terus mengikat dengan Amerika Serikat dan meminta pasukan AS untuk berjaga di Korea Selatan.

Dengan adanya rudal yang memiliki jangkauan 800 kilometer, tidak hanya dapat meledakkan seluruh Korea Utara, dengan hulu ledaknya seberat 2 ton, ditambah dengan kecepatan serangan Mach 5-10, pada akhirnya cukup untuk menghancurkan bunker dan pangkalan rudal serta komando di utara. (*)