Lama Baca 3 Menit

Makalah AI Pertama Tiongkok di Nature Machine Intelligence

12 July 2020, 10:47 WIB

Makalah AI Pertama Tiongkok di Nature Machine Intelligence-Image-1

Ilustrasi Robot AI di Tiongkok - Image from Gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami.

Tiongkok, Bolong.id – Melansir China Daily, sebuah tim yang terdiri dari 12 pendiri dan peneliti perusahaan intelijen buatan Tiongkok menerbitkan sebuah makalah di Nature Machine Intelligence pada Juni lalu untuk memamerkan dan mendiskusikan perkembangan industri AI di Tiongkok serta rencana negeri tirai bambu tersebut untuk sektor ini. Peberbitan makalah ini menandai pertama kalinya para pakar Tiongkok menerbitkan sebuah artikel bertema AI dalam jurnal akademik global teratas.

Diterbitkan setiap bulan sejak Januari 2019 lalu, Nature Machine Intelligence adalah cabang khusus dari jurnal ilmiah yang sangat terkenal yang mencakup penelitian tentang AI, pembelajaran mesin dan robotika.

Berjudul Menuju Generasi Baru Kecerdasan Buatan di Tiongkok (Towards a New Generation of Artificial Intelligence in China), makalah ini ditulis oleh 12 pakar industri dari universitas bergengsi seperti Shanghai Jiao Tong University(上海交通大学)dan perusahaan terkemuka seperti raksasa teknologi ByteDance(字节跳动有限公司)yang berbasis di Beijing dan perusahaan AI Craiditx (氪信科技)yang berbasis di Shanghai. Menurut penulis, Tiongkok akan menjadi pusat inovasi AI terbaik di dunia pada tahun 2030 mendatang.

Makalah ini menyarankan bahwa pengembangan teknologi AI hanya akan mungkin didasarkan pada kerja sama antar universitas, pemerintah, dan industri. 15 platform inovatif yang diprakarsai selama beberapa tahun terakhir oleh Kementerian Sains dan Teknologi (中华人民共和国科学技术部)yang telah bergabung dengan akademisi dan raksasa industri seperti Alibaba(阿里巴巴)dan Tencent(腾讯)adalah contoh bagus dari kerja sama tersebut, tulis para ahli.

Makalah ini juga membahas penerapan teknologi AI di bidang-bidang seperti konsumsi sehari-hari, industri keuangan dan kesehatan, dan menunjukkan bahwa kurangnya bakat teknologi yang top, ekosistem AI yang belum matang dan isu-isu mengenai etika AI akan menjadi hambatan utama untuk pengembangan industri.(*)