Lama Baca 3 Menit

Masalah Kesehatan, PM Jepang Shinzo Abe Mengundurkan Diri

28 August 2020, 16:40 WIB

Masalah Kesehatan, PM Jepang Shinzo Abe Mengundurkan Diri-Image-1

Shinzo Abe, PM Jepang - Gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami.

Tiongkok, Bolong.id – Dilansir Tencent News, Jumat (28/8/20), menurut pemberitaan media Jepang, Shinzo Abe berencana mengundurkan diri sebagai perdana menteri. Menurut laporan, Abe mengundurkan diri dikarenakan penyakit kronis yang dideritanya. Ia berharap penyakitnya tidak akan mempengaruhi urusan nasional Jepang. 

Menurut laporan dari Kyodo News, Abe sengaja tidak mendirikan agen sementara, dan akan terus bertugas hingga pengangkatan perdana menteri baru. 

Pejabat Partai Demokrat Liberal Jepang mengatakan bahwa pada pertemuan kader yang diadakan di markas besar Partai Demokrat Liberal, Jumat (28/8/20), Abe mengatakan ia tidak dapat membuat keputusan politik yang benar karena sakit. 

Media Jepang mengatakan bahwa Abe secara resmi akan mengumumkan pengunduran dirinya pada konferensi pers pada sore (28/8/20) waktu setempat. 

Perlu dicatat, Abe telah menjabat sebagai perdana menteri selama 2.799 hari berturut-turut, melampaui masa jabatan terus menerus kakek pamannya Eisaku Sato. 

Menurut laporan, PM Jepang ini menderita radang usus besar kronis. Pada Desember 2007, Abe mengumumkan pengunduran dirinya yang pertama kali karena kesehatannya yang memburuk. 

Dikabarkan, Abe melakukan pemeriksaan menyeluruh setiap enam bulan di RS Universitas Keio. 17 Agustus lalu, ia melakukan pemeriksaan selama 7 setengah jam. Namun, pemeriksaan tanggal 17 ini baru dua bulan sejak pemeriksaan terakhirnya Juni lalu. 

Menurut seorang pejabat pemerintah Jepang, setelah rezim Abe kedua berdiri pada Desember 2012, Abe terkadang menggunakan steroid yang memiliki efek antiradang yang kuat untuk mengendalikan penyakitnya. 

Pencapaian Besar Shinzo Abe dengan Tiongkok: 

Mei 2018 lalu, Shinzo Abe dan Xi Jinping (习近平) mendisuksikan tentang semenanjung Korea lewat telepon. Dalam diskusi ini, Abe setuju dengan Xi Jinping terkait pentingnya penyantuman “denuklirisasi yang menyeluruh” dalam deklarasi Panmunjom, yang ditandatangani pemimpin Korea Utara dan Selatan. 

26 Desember 2013, Abe mengunjungi kuil Yasukuni yang memiliki kaitan erat dengan perang di Tokyo. Ia merupakan PM pertama yang melakukan kunjungan ini dalam kurun waktu tujuh tahun. Atas kunjungannya ini, ia mendapat reaksi keras dari Tiongkok dan Korea Selatan.

Karena kunjungannya ini juga, dan konflik Pulau Senkaku, hubungan Tiongkok dan Jepang menjadi tegang. 

Sedangkan kerja sama antara Jepang dan Indonesia baru-baru ini adalah proyek Jakarta Mass Rapid Trans (MRT) yang diproduksi Nippon Sharyo, Trans-Sumatran Highway, dan beberapa sektor energi. (*)