Lama Baca 3 Menit

Trump Ancam Hapus Perusahaan Tiongkok di AS

09 August 2020, 18:30 WIB

Trump Ancam Hapus Perusahaan Tiongkok di AS-Image-1

Donald Trump -  Gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami.

Amerika Serikat, Bolong.id – Dilansir Sina News, setelah baru-baru ini menekan TikTok, pemerintahan Trump telah mulai "mengancam" lebih banyak perusahaan Tiongkok. Menurut laporan Wall Street Journal Kamis (6/8/20) lalu, Gedung Putih meluncurkan proposal perencanaan yang mewajibkan perusahaan Tiongkok yang terdaftar di AS untuk mematuhi persyaratan audit AS, jika tidak, perusahaan tersebut akan dihapus paksa. 

Laporan tersebut menunjukkan bahwa rencana ini sebenarnya telah "dibuat lama" dan belum diterapkan secara resmi. Regulator AS sudah lama tidak dapat memeriksa status audit keuangan perusahaan Tiongkok yang terdaftar di AS. Situasi inilah yang menyebabkan banyak "kontroversi" di AS.

Menurut rencana baru, perusahaan Tiongkok yang belum tercatat namun berencana melakukan penawaran umum perdana (IPO) di Amerika Serikat akan tercatat di New York Stock Exchange atau Nasdaq. 

Selain itu perusahaan tersebut juga harus mematuhi peraturan yang relevan sebelumnya; Perusahaan Tiongkok yang telah terdaftar di Bursa Efek New York atau Nasdaq harus memilih untuk mematuhi peraturan A.S. atau berhenti berdagang sebelum 2022. Jika mereka mematuhi, auditor Tiongkok harus membagikan dokumen yang relevan dengan regulator AS.

The Wall Street Journal melaporkan bahwa proposal baru itu mirip dengan RUU yang diprakarsai bersama dan disahkan oleh anggota dari kedua partai di Senat pada Mei tahun 2020. 

Kamis (6/8/20), Perwakilan Partai Demokrat California, Brad Sherman juga mengklaim bahwa undang-undang serupa telah disahkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat sebagai amandemen Undang-Undang Otorisasi Pertahanan Nasional. “Ini bukan klausul anti-Tiongkok, tetapi sebuah Klausul Perlindungan Investor ".

Kongres AS telah lama mengamati dengan cermat pergerakan perusahaan Tiongkok yang terdaftar di AS. Dengan ketegangan baru-baru ini dalam hubungan Tiongkok-AS, "kekhawatiran" anggota kongres ini semakin mendalam, terutama di tingkat politik. (*)