Ilustrasi - Gambar diambil dari Internet, jika ada keluhan hak cipta silakan hubungi kami.
Beijing, Bolong.id – Tiongkok memperkuat perlindungan anak-anak tanpa perhatian. Sekitar 254.000 anak telantar dimasukkan sistem keamanan khusus, kata Kementerian Urusan Sipil pada Selasa (23/02/21).
Dilansir dari CGTN pada Rabu (24/02/21), "Lebih dari 250.000 anak tanpa dukungan diberikan jaminan sosial untuk pertama kalinya pada tahun 2020 di Tiongkok," kata Menteri Urusan Sipil China Li Jiheng pada konferensi pers di Beijing.
Revisi Undang-Undang Perlindungan Anak di Bawah Umur yang berlaku mulai 1 Juni tahun ini akan memperkuat tanggung jawab wali atas anak-anak yang ditinggalkan dan meningkatkan perlindungan sosial bagi anak di bawah umur.
Gao Xiaobing, wakil menteri urusan sipil, mengatakan mekanisme koordinasi perlindungan remaja tingkat nasional saat ini sedang dibuat, dan kementerian akan memperkuat pelatihan dan bimbingan tim kerja mengenai perlindungan anak di bawah umur.
Sementara itu, lebih dari 12 juta orang menerima tunjangan hidup dan 14 juta orang menerima tunjangan disabilitas tahun lalu, kata Li.
Lebih dari 44 juta di antaranya termasuk dalam program tunjangan hidup dasar di perkotaan dan pedesaan pada akhir tahun 2020. Tunjangan subsisten di daerah-daerah ini juga mengalami lonjakan hingga akhir tahun: 8,6% untuk penduduk perkotaan dan 11,7% untuk penduduk pedesaan.
Li juga berbicara tentang upaya kementerian dalam memerangi COVID-19. "Kami memobilisasi tim kerja urusan sipil dari tujuh provinsi untuk mendukung Wuhan. Dan kami menerima lebih dari 39 miliar yuan dalam bentuk sumbangan dan lebih dari 1 miliar materi yang disumbangkan," katanya.
Selama konferensi pers, dia juga menjelaskan kontribusi kementerian untuk upaya pengentasan kemiskinan di negara itu. "Lebih dari 19 juta orang miskin telah dimasukkan dalam tunjangan subsisten atau bantuan khusus kemiskinan, dengan fokus membantu para manula, anak di bawah umur, yang sakit dan cacat parah," kata Li.
Tiongkok juga mengembangkan sistem perawatan lansia. Negara ini memiliki lebih dari 38.000 fasilitas perawatan lansia pada akhir tahun lalu, meningkat lebih dari 10% dari 2019 lalu. (*)
BACA JUGA
Advertisement