Lama Baca 3 Menit

Kudeta Militer di Myanmar, Aung San Suu Kyi Ditahan

01 February 2021, 13:41 WIB

Kudeta Militer di Myanmar, Aung San Suu Kyi Ditahan-Image-1

Polisi Myanmar bersiaga di Naypyitaw - Image from AFP


Naypyitaw, Bolong.id - Kudeta militer terjadi di Myanmar, Senin (1/2/21). Militer Myanmar menahan para pemimpin pemerintah. Militer Myanmar menyebut hal itu dilakukan sebagai tanggapan atas kecurangan dalam pemilihan umum tahun lalu.

Dilansir dari Bangkok Post, Senin (1/2/2021) dalam video yang disiarkan di Myawaddy TV, televisi milik militer, militer Myanmar menyatakan bahwa kekuasaan telah diserahkan kepada Panglima Angkatan Bersenjata, Jenderal Min Aung Hlaing.

"Pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi dan tokoh senior lainnya dari partai yang berkuasa telah ditahan dalam penggerebekan dini hari," kata Myo Nyunt, juru bicara Partai Liga Demokrasi Nasional (NLD) Senin (1/2).

Penangkapan dilakukan setelah berhari-hari terjadi peningkatan ketegangan antara pemerintah sipil dan militer sehingga menimbulkan ketakutan akan kudeta setelah pemilu.

Myo Nyunt mengatakan kepada Reuters melalui telepon, bahwa Suu Kyi, Presiden Win Myint dan para pemimpin lainnya telah ditangkap pada Senin dini hari waktu setempat.

"Saya ingin memberitahu orang-orang kami untuk tidak menanggapi dengan gegabah dan saya ingin mereka bertindak sesuai dengan hukum," katanya, seraya menambahkan bahwa dia juga diperkirakan akan ditahan.

Seorang juru bicara militer tidak menjawab panggilan telepon untuk dimintai komentar.

Seorang anggota parlemen NLD, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya, mengatakan salah satu dari mereka yang ditahan adalah Han Thar Myint, anggota komite eksekutif partai pusat.

Media pemerintah Myanmar, MRTV mengalami masalah teknis dan tidak dapat menyiarkan berita, kata jaringan itu pada hari Senin (1/2), hanya beberapa jam setelah NLD mengatakan pemimpin Suu Kyi dan tokoh senior lainnya ditahan.

"Karena kesulitan komunikasi saat ini, kami dengan hormat ingin memberi tahu Anda bahwa program reguler MRTV dan Radio Myanmar tidak dapat disiarkan," kata Radio dan Televisi Myanmar dalam sebuah posting di halaman Facebook-nya.

Menurut saksi mata, tentara-tentara dikerahkan di luar Balai Kota di kota utama Myanmar, Yangon.

Saksi mata itu mengatakan belasan tentara berada di depan gedung pemerintahan kota, sementara beberapa truk dan van militer berdiri di dekatnya.

Militer Myanmar pekan lalu mengisyaratkan pihaknya dapat merebut kekuasaan untuk menyelesaikan klaim penyimpangan dalam pemungutan suara, yang dimenangkan dengan mudah oleh partai NLD. (*)

Polisi Myanmar bersiaga di Naypyitaw - Image from AFP