Lama Baca 3 Menit

WHO Anjurkan Vaksinasi Minimal 40% dari Populasi per Akhir 2021

08 October 2021, 10:04 WIB

WHO Anjurkan Vaksinasi Minimal 40% dari Populasi per Akhir 2021-Image-1

Antonio Guterres (kiri) dan Tedros Adhanom (kanan) - Image from Internet. Segala keluhan mengenai hak cipta dapat menghubungi kami

Jenewa, Bolong.id - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Kamis (7/10/2021) menganjurkan semua negara memvaksinasi Covid-19 terhadap minimal 40 persen populasi di akhir 2021. Dan, 70 persen pada pertengahan 2022.

"Hari ini WHO meluncurkan Strategi Pencapaian Vaksinasi Global COVID-19 pada pertengahan 2022," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam jumpa pers WHO di Jenewa, Kamis (7/10/2021). 

"Strategi tersebut menguraikan jalan yang harus kita ambil bersama untuk mencapai target vaksinasi 40 persen dari populasi setiap negara pada akhir tahun ini, dan 70 persen pada pertengahan tahun depan."

Dilansir dari Xinhua, Jumat (08/10/2021), menurut Tedros, mencapai target tersebut akan membutuhkan setidaknya 11 miliar dosis vaksin, yang merupakan masalah alokasi, bukan masalah pasokan.

“Dengan produksi vaksin global saat ini hampir 1,5 miliar dosis per bulan, pasokan cukup untuk mencapai target kami, asalkan didistribusikan secara merata,” katanya.

Menurut catatan WHO, lebih dari 6,4 miliar dosis vaksin kini telah diberikan secara global, dan hampir sepertiga populasi dunia telah divaksinasi penuh terhadap COVID-19. Namun, negara-negara berpenghasilan rendah telah menerima kurang dari setengah dari satu persen vaksin dunia. Di Afrika, kurang dari lima persen orang yang divaksinasi lengkap.

Awal tahun ini, WHO menetapkan target untuk semua negara untuk memvaksinasi sepuluh persen dari populasi mereka pada akhir September, tetapi 56 negara tidak berhasil. Itu telah mendorong Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres untuk bergabung dengan kepala WHO untuk meluncurkan strategi terbaru.

"Ketidaksetaraan vaksin adalah sekutu terbaik pandemi COVID-19," kata Guterres, tetapi "melalui pembagian dosis, pertukaran, transfer teknologi, dan tindakan prioritas lainnya, adalah mungkin untuk mengurangi kematian dan meminimalkan penderitaan, mencegah sistem kesehatan kewalahan, melanjutkan kegiatan sosial dan ekonomi, dan mengurangi risiko varian baru yang berbahaya."

Sekjen PBB juga memperbarui seruannya kepada G20 untuk meminta bantuan, menambahkan bahwa "pertemuan mereka akhir bulan ini akan menjadi kesempatan untuk menyampaikan."

"Saya mendesak semua pemangku kepentingan global untuk meningkatkan, memobilisasi sumber daya mereka dan mengubah strategi ini menjadi kenyataan," katanya.