Lama Baca 2 Menit

China Selidiki Praktik Monopoli Meituan

28 April 2021, 09:56 WIB

China Selidiki Praktik Monopoli Meituan-Image-1

Pekerja Meituan - Image from Pandaily.com

Beijing, Bolong.id - Pemerintah Tiongkok melalui Badan Administrasi Negara untuk Peraturan Pasar (State Administration for Market Regulation/SAMR) mulai menyelidiki Meituan, platform layanan pengiriman makanan terbesar di Tiongkok.

Dilansir dari Nikkei Asia pada Senin (26/4/2021), SAMR tengah menyelidiki perjanjian penjualan eksklusif yang diduga dipaksakan Meituan kepada para mitra pedagang. Penyelidikan ini serupa dengan yang digelar SAMR kepada Alibaba Grup.

Imbas penyelidikan itu, Alibaba Grup didenda 18 miliar yuan (sekitar Rp40,49 triliun) karena dianggap melanggar aturan anti-monopoli. Dimulainya penyelidikan pada Meituan juga menegaskan adanya upaya pembatasan pemerintah Tiongkok terhadap perusahaan teknologi.

Dalam akun sosial media resminya, SAMR menduga Meituan juga melakukan praktik serupa dengan Alibaba Grup, yakni 'picking one from two' alias hanya memilih satu dari dua. Dugaan muncul berdasarkan sejumlah pengaduan.

Lewat praktik itu, Meituan melarang mitra pedagang untuk mencantumkan produk dan layanan mereka di platform lain.

Hal ini meningkatkan dominasi perusahaan di pasar. Sementara itu, pihak Meituan mengatakan telah menerima pemberitahuan dari lembaga anti monopoli itu.

"Perusahaan akan secara aktif bekerjasama dengan penyelidikan oleh badan pengatur dan memenuhi tanggung jawab sosialnya. Perusahaan beroperasi seperti biasa," kata Meituan dalam sebuah pernyataan.

Untuk diketahui, Tencent Holdings memegang 17,7 persen saham perusahaan yang identik dengan warna kuning itu. 

Meituan merupakan kompetitor utama Alibaba Grup untuk sejumlah lini bisnis, yakni bersaing dengan Ele.me dalam pengiriman makanan, Alipay untuk pemesanan layanan lokal seperti restoran dan salon, dan Taobao untuk e-commerce.

Meituan baru saja mendapatkan US$10 miliar (sekitar Rp145,1 triliun) dari penjualan saham dan obligasi konversi mereka. Dana itu akan digunakan untuk meningkatkan kapasitas perusahaan.(*)