Lama Baca 4 Menit

Dipelajari Kemunginan China Ekspor Mie Bekicot Halal

26 August 2022, 14:33 WIB

Dipelajari Kemunginan China Ekspor Mie Bekicot Halal-Image-1

Pertemuan perjodohan bisnis antara Indonesia dan Liuzhou, Guangxi - 中国新闻网

Guangxi, Bolong.id - Duta Besar RI untuk Tiongkok, Djauhari Oratmangun dan rombongan mengunjungi Kota Liuzhou, Provinsi Guangxi, Selasa (23/8/2022) untuk mempelajari kemungkinan kerjasama bisnis kuliner dengan Indonesia. 

Kota Liuzhou basis sup mie bekicot tradisional, berbahan tulang babi. Djauhari berharap perusahaan itu dapat meluncurkan produk mie bekicot bersertifikat halal untuk memenuhi kebutuhan pasar lokal Indonesia.

Dilansir dari 中国新闻网, Rabu (24/8/22), pada hari yang sama, pertemuan perjodohan bisnis antara Indonesia dan Liuzhou diadakan di kota itu. 

Djauhari Oratmangun memimpin rombongan yang terdiri dari 12 orang termasuk Ben Perkasa Drajat, Konsul Jenderal KJRI Guangzhou, dan Evita Sanda, Penasihat Investasi KBRI Tiongkok, mengadakan pembicaraan bisnis dengan 11 perusahaan di Kota Liuzhou, termasuk manufaktur, makanan, perdagangan ekspor, dan sumber daya mineral.

Djauhari Oratmangun mengatakan pada pertemuan itu: "Meskipun Liuzhou adalah kota tingkat ketiga dengan populasi hanya lebih dari 4 juta orang, ia memiliki basis industri yang maju dan 'mie bekicot' gourmet membuat saya lebih terkesan. Kunjungan ini memungkinkan saya untuk melihat kota ini. Kami berharap akan ada lebih banyak peluang kerja sama antara Indonesia dan Liuzhou di masa depan.”

Dipelajari Kemunginan China Ekspor Mie Bekicot Halal-Image-2

Pertemuan perjodohan bisnis antara Indonesia dan Kota Guangxi Liuzhou diadakan di kota tersebut - 中国新闻网

Kota Liuzhou adalah kota industri penting di Guangxi, memiliki sejumlah perusahaan domestik dan asing yang terkenal seperti Liugang, Liugong, SAIC-GM-Wuling, dll., membentuk industri inti dengan mobil, baja, dan mesin sebagai pilarnya. industri dan kendaraan energi baru, manufaktur transit kereta api dan industri berkembang lainnya sebagai fokusnya.

Liuzhou tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia, banyak produk buatan Liuzhou bermunculan di pasar Indonesia, termasuk kendaraan energi baru dan mesin konstruksi. 

Dalam tiga tahun terakhir, Liugong telah menginvestasikan lebih dari US$150 juta (sekitar Rp 2,2 triliun) di pasar Indonesia, dan kendaraan energi baru pertama yang diluncurkan oleh SAIC-GM-Wuling di Indonesia juga secara resmi diluncurkan dari jalur produksi tahun ini.

Selain itu, banyak sekolah kejuruan di Liuzhou telah melakukan kerjasama pendidikan dengan Indonesia untuk melatih talenta teknis di bidang otomotif, mesin konstruksi, kereta api berkecepatan tinggi dan bidang lainnya untuk Indonesia. 

Djauhari Oratmangun mengatakan bahwa berkat hubungan yang semakin erat antara Indonesia dan Liuzhou, perusahaan akan terus memberikan dukungan kebijakan dan keringanan pajak bagi perusahaan Liuzhou yang berinvestasi di Indonesia di masa mendatang.

Sebagai camilan yang populer saat ini di Tiongkok, bubuk bekicot Liuzhou secara alami menjadi fokus negosiasi ini. Pada tahun 2021, pendapatan penjualan rantai industri bubuk bekicot Liuzhou akan mencapai 50,16 miliar yuan (sekitar Rp 108 triliun); pada paruh pertama tahun ini, nilai ekspor bubuk bekicot Liuzhou pra-paket adalah 33,37 juta yuan (sekitar Rp 71,2 miliar), peningkatan tahun-ke-tahun sebesar 179,9 %, dan dijual ke 28 negara termasuk Indonesia.

Selama negosiasi, Djauhari Oratmangun berharap di masa depan, perusahaan bubuk bekicot Liuzhou akan aktif berkomunikasi dengan perusahaan makanan lokal Indonesia dan berbagi pengalaman bisnis bersama. (*)

Informasi Seputar Tiongkok