Akademi Ilmu Remaja Tiongkok - gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami
Beijing, Bolong.id - Hari ini 22 tahun lalu, 8 Februari 1999, Akademi Ilmu Pengetahuan Remaja Tiongkok didirikan di Beijing.
13 remaja penggemar sains dan teknologi dari Beijing, Shanghai, Jiangsu dan tempat lain menerima "Sertifikat Akademisi dari Akademi Ilmu Pengetahuan Remaja Tiongkok" dari sekretaris pertama Komite Sentral Liga Pemuda Komunis Zhou Qiang dan lainnya.
Chinese Academy of Juvenile Sciences mengandalkan posisi pendidikan di luar kampus, mengintegrasikan sumber daya sosial, mengembangkan dan mengaktifkan kegiatan pendidikan sains dan teknologi di luar kampus sebagai konten utama, membimbing dan mendidik anak-anak di seluruh negeri untuk mencintai sains, belajar sains, mengadvokasi sains, mengabdikan diri pada sains, dan berani dalam inovasi sebagai tujuan utama masyarakat fungsional.
Lu Jiaxi, wakil ketua Komite Nasional Konferensi Konsultatif Politik Rakyat Tiongkok dan ilmuwan terkenal, menjabat sebagai dekan kehormatan Akademi Ilmu Remaja Tiongkok.
Ia mengatakan bahwa Chinese Academy of Juvenile Sciences agak mirip dengan asosiasi ilmuwan masa depan internasional, yang merupakan organisasi massa kegiatan iptek remaja dengan ciri khas anak-anak.
Komite Sentral Liga Pemuda Komunis telah menyediakan tempat yang baik untuk menumbuhkan bakat ilmiah dan teknologi anak-anak, dan anak-anak memiliki bidang baru untuk mempelajari teknologi dan berpartisipasi dalam kegiatan ilmiah dan teknologi. Ini adalah bagian besar dalam kegiatan pendidikan sains dan teknologi pemuda di negara saya.
Bai Chunli, wakil presiden Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok, Chang Zhihai, sekretaris dari Asosiasi Asosiasi Sains dan Teknologi China, ilmuwan terkenal Yang Le, Zhao Yufen, Chen Yuntai, Zhang Zong, Ma Zongjin, dan Xu Jianzhong menghadiri Simposium Abad 21 yang diselenggarakan oleh Komite Sentral Liga Pemuda hari ini. Ada diskusi yang meriah dengan para akademisi yang baru terpilih tentang perkembangan sains dan teknologi di abad ke-21. (*)
Megawati Putri/Penerjemah
