Lama Baca 3 Menit

Indonesia Akan Dipasok 15 Juta Dosis Vaksin Sinopharm

21 May 2021, 13:37 WIB

Indonesia Akan Dipasok 15 Juta Dosis Vaksin Sinopharm-Image-1

Indonesia menerima pengiriman vaksin Covid-19 produksi perusahaan farmasi China Sinovac dan Sinopharm di Bandara Soekarno-Hatta Tangerang, Banten, pada 30 April 2021.- Image from Jakarta Globe

Jakarta,Bolong.id -  Indonesia telah dipastikan dipasok 15 juta dosis vaksin Covid-19 dari China National Pharmaceutical Group atau Sinopharm, kata seorang pejabat senior, Rabu (19/5/2021).

Awal bulan ini, Organisasi Kesehatan Dunia WHO mengeluarkan rekomendasi Interim untuk penggunaan global vaksin Sinopharm.

Pemerintah telah memilih vaksin Sinopharm dan Cansino, juga dari Tiongkok, untuk vaksinasi atas inisiatif dari sektor swasta, yang dikenal dengan program gotong royong. 

Program tersebut menarik lebih dari 22.700 perusahaan yang telah setuju untuk mendapatkan dan mendistribusikan vaksin Covid-19 untuk pekerjanya sendiri gratis.

“Untuk kampanye vaksinasi gotong royong kita pilih Sinopharm dan CanSino. Syukurnya kita sudah mendapatkan komitmen suplai dari Sinopharm sebesar 15 juta dosis untuk mencakup 7,5 juta orang hingga Desember,” kata Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir seperti dikutip kantor berita Antara news.

Dia mengatakan kantornya meminta 5 juta dosis lagi dari CanSino, yang hanya membutuhkan satu suntikan per orang.

“Kami tidak menutup kemungkinan kerja sama dengan produsen vaksin lain dari Eropa, Amerika Serikat atau negara lain,” kata Erick.

Indonesia telah menerima 420.000 dosis Sinopharm yang memungkinkan program gotong royong dimulai pada hari Selasa.

Sedangkan untuk program vaksinasi yang disponsori negara, pemerintah telah memilih vaksin Sinovac buatan China dan AstraZeneca dari Inggris.

Pengadaan vaksin untuk program swasta dan negara dikoordinasikan oleh tim pemerintah untuk mencegah persaingan dan penjualan pasar gelap.

Menurut WHO, vaksin Sinopharm adalah "vaksin yang tidak aktif dengan bahan pembantu yang secara rutin digunakan di banyak vaksin lain dengan profil keamanan yang baik, termasuk pada wanita hamil".

Namun, vaksin ini tidak direkomendasikan untuk orang yang berusia di bawah 18 tahun, sambil menunggu hasil penelitian lebih lanjut pada kelompok usia tersebut.

“Percobaan Fase 3 multi-negara yang besar telah menunjukkan bahwa dua dosis, yang diberikan pada selang waktu 21 hari, memiliki kemanjuran 79 persen terhadap gejala SARS-CoV-2 [virus yang menyebabkan infeksi Covid-10] selama 14 hari atau lebih. setelah dosis kedua. Kemanjuran vaksin terhadap rawat inap adalah 79 persen, ”kata WHO di situs webnya.(*)