Lama Baca 4 Menit

Gua Yungang di Datong Direkam Teknologi 3D

04 August 2022, 09:54 WIB

Replika 3D gua No.6 Gua Yungang - Global Times

Shanxi, Bolong.id - Gua Yungang di Kota Datong, Provinsi Shanxi, salah satu tiga gua penting di Tiongkok, selain Gua Longmen dan Gua Mogao. Dibikin tahun 450 Masehi, Gua Yungang punya 252 gua dan 51.000 patung Buddha. Masuk Warisan Dunia UNESCO 2001.

Dilansir dari Global Times, Rabu (3/8/22), pada tahun 1973, di depan hampir 200 jurnalis dari 24 negara, Perdana Menteri Tiongkok Zhou Enlai saat itu mengumumkan tekad negaranya untuk melindungi dan merenovasi Gua Yungang saat dia berada di Datong, Provinsi Shanxi, untuk bertemu dengan presiden Prancis saat itu Georges Pompidou.

Dari tahun 1974 hingga 1976, gua No.5 hingga No.20 diperbaiki dan diperkuat dan sejumlah ukiran diselamatkan dari ambang kehancuran.

Namun, satu masalah utama adalah jalan raya yang melewati gurun di depan Gua Yungang.

Menurut staf di Akademi Penelitian Yungang Grottoes, sekitar 16.000 kendaraan batu bara akan lewat setiap hari.

Patung Buddha di Gua Yungang

Debu batu bara yang bertebaran di patung-patung Buddha berubah menjadi asam saat hujan, yang mempercepat pelapukan patung-patung yang sudah lama berdiri di lokasi tersebut.

Pada akhir 1990-an, jalan raya batu bara khusus dipindahkan dan truk batu bara dilarang lewat di dekat lokasi. 

Jalan raya asli diubah menjadi jalur khusus untuk menyambut wisatawan, sementara pemerintah setempat juga merelokasi penduduk yang tinggal di dekat gua ke pinggiran situs.

Mengingat pentingnya Gua Yungang dalam sejarah peradaban manusia, bagaimana melestarikan harta karun ini dan memperkenalkannya ke dunia luar menjadi pertanyaan besar bagi para peneliti.

Untuk satu solusi, staf di Akademi Penelitian Yungang Grottoes memusatkan perhatian mereka pada digitalisasi.

Pada tahun 2014, pendirian Yungang Digital Center mendorong situs tersebut ke "era digital."

Tim peneliti mendigitalkan data yang telah mereka kumpulkan setelah menghabiskan bertahun-tahun di gua, yang memungkinkan mereka mereproduksi tiga gua (No.3, 12, dan 18 hingga saat ini) melalui pencetakan 3D.

Di antara mereka, tim melakukan pengumpulan data digital 3D dengan ketelitian tinggi di dalam gua No.12, yang terkenal dengan alat musik Barat dan Timurnya yang berharga.

Tim menggunakan resin asam polilaktat yang ramah lingkungan untuk dicetak, menambahkan lapisan cat batu di bagian luar untuk mensimulasikan tekstur dinding gua dan kemudian lapisan cat tahan api lainnya juga.

"Anda dapat membayangkan seluruh kompleks adalah model seperti Lego, dengan masing-masing blok seperti Lego lebih dari dua meter persegi. Kami menggunakan delapan wadah untuk menyatukannya," Ning menjelaskan.

Selain presentasi, Ning mengatakan bahwa nilai teknologi pencetakan 3D saat ini sangat besar, terutama dalam hal penelitian ilmiah dan upaya pelestarian.

Misalnya, teknologi pemindaian laser 3D digunakan untuk memantau pelapukan gua.

"Kami seperti dokter, dan ukiran berharga di permukaan gua adalah pasien. Kami bekerja keras untuk merawat mereka menggunakan terapi fisik dan digital yang saling melengkapi," tambah Ning. (*)

Informasi Seputar Tiongkok