Lama Baca 2 Menit

Ayo... Menginap 2 Malam Gratis di Bali Mulai 7 Oktober 2020

26 September 2020, 11:55 WIB

Ayo... Menginap 2 Malam Gratis di Bali Mulai 7 Oktober 2020-Image-1

Kursi-kursi sepi di Pantai Legian, Bali. - Image from Bloomberg


Jakarta, Bolong.id - Indonesia menawarkan menginap gratis 2 malam kepada pengunjung hotel-hotel di Bali untuk 4.440 orang, antara 7 Oktober hingga 27 November 2020. Ini promosi pariwisata sekaligus pamerkan uji protokol kesehatanbagi tamu.

Dikutip dari South China Morning Post, Kamis (24/9/2020), pemerintah Indonesia menghentikan industri pariwisata sejak April 2020, mencegah penularan virus Corona. Industri pariwisata mati total.

Kemudian pariwisata dibuka kembali pada Juli 2020. Tapi akibatnya jumlah penularan Covid-19 meningkat.

I Putu Astawa, kepala dinas pariwisata Bali, mengatakan 4.440 peserta (penginap gratis 2 malam) akan dipisahkan menjadi 12 kelompok dan diberi waktu menginap dua malam di resor antara 7 Oktober hingga 27 November 2020 untuk menguji langkah-langkah yang dirancang untuk menjaga keamanan pengunjung.

Perjalanan tersebut akan mencakup tur lokal dan peserta diharapkan untuk mempromosikan "Bali New Normal" di media sosial.

Bali tahun lalu didatangi lebih dari 10 juta pengunjung, 6,3 juta di antaranya adalah orang asing, kata Astawa.

Rencana staycation diumumkan pada hari ketika Indonesia melaporkan 4.634 kasus virus korona baru, rekor infeksi harian baru, sehingga jumlah total menjadi 262.022.

Itu adalah hari kedua berturut-turut mencatat peningkatan rekor, menurut kementerian kesehatan Indonesia.

Korban tewas meningkat 128 menjadi 10.105 - terbesar di Asia Tenggara.

Bali pada awalnya berhasil mengatasi krisis kesehatan lebih baik daripada bagian lain di Indonesia, tetapi kasus virus Corona melonjak setelah pembukaan kembali pariwisata domestik.

Rata-rata, Bali mencatat 48 kasus per hari dari 1 Agustus hingga 23 Agustus 2020.
Namun tercatat rata-rata 127 kasus per hari selama September.

“Banyak orang berkumpul dan mengadakan pesta di pantai,” kata I Gusti Agung Ngurah Anom, ketua asosiasi kedokteran Indonesia di Bali. (*)