Durian - Image from iStockphoto
Bolong.id - Menurut sebuah laporan dari Reuters pada 20 September 2021 di London, para ilmuwan di Nanyang Technological University di Singapura menangani limbah makanan, mereka mengubah kulit durian yang dibuang menjadi perban gel antibakteri.
Menurut laporan, proses ini membutuhkan ekstraksi bubuk selulosa dari kulit durian setelah mengiris dan mengeringkan kulit durian, lalu mencampurnya dengan gliserin. Campuran ini menjadi hidrogel, yang kemudian dipotong menjadi strip perban.
Dilansir dari Xinhua pada Rabu (22/9/2021), Profesor William Chen, direktur Proyek Ilmu dan Teknologi Pangan Universitas Teknologi Nanyang, mengatakan: "Di Singapura, kami mengonsumsi sekitar 12 juta durian setiap tahun. Kecuali daging buahnya, kami tidak dapat berbuat apa-apa untuk kulit dan bijinya, yang akan menyebabkan masalah limbah lingkungan.” Kulit durian mencakup lebih dari setengah durian dan biasanya dibuang dan dibakar.
Profesor Chen juga mengatakan bahwa teknologi ini juga dapat mengubah limbah makanan lain seperti kedelai dan ampas gandum menjadi hidrogel, yang akan membantu mengurangi limbah makanan di negara tersebut.
Menurut laporan tersebut, dibandingkan dengan perban tradisional, perban hidrogel organik ini juga dapat menjaga area luka lebih dingin dan lembab, yang membantu mempercepat penyembuhan luka.
Para peneliti mengatakan bahwa menggunakan limbah dan ragi untuk menghasilkan perban antibakteri lebih hemat biaya daripada produksi perban tradisional, karena sifat antibakteri perban tradisional berasal dari senyawa logam yang lebih mahal seperti ion perak atau tembaga.
Chen Enchuan, seorang pedagang grosir durian, mengatakan bahwa selama musim durian, ia menangani setidaknya 30 kotak durian setiap hari—hingga 1.800 kilogram. Dia mengatakan bahwa dapat menggunakan bagian durian yang biasanya dibuang adalah sebuah inovasi yang akan membuat kenikmatan buah ini lebih bermanfaat dan berkelanjutan.
Informasi Seputar Tiongkok
