Lama Baca 3 Menit

BI Umumkan Local Currency Settlement di Bisnis RI-China

27 September 2022, 20:53 WIB

BI Umumkan Local Currency Settlement di Bisnis RI-China-Image-1
foto Bank Indonesia memberi sosialisasi tentang penggunaan mata uang lokal

 

Beijing, Bolong.id - Bank Indonesia (BI) mengumumkan penggunaan mata uang lokal masing-masing negara (Local Currency Settlement - LCS) untuk penyelesaian transaksi bisnis Indonesia dengan Tiongkok.

Sosialisasi tersebut disampaikan oleh Direktur Eksekutif Pengembangan Pasar Keuangan BI bernama Donny Hutabarat kepada para peserta Forum Bisnis Indonesia-Tiongkok di Guangzhou, Senin (26/9).

"LCS ini bisa membantu pemulihan ekonomi dan pengembangan pasar keuangan," katanya saat memberikan paparan secara virtual kepada sedikitnya 100 pengusaha Tiongkok yang hadir secara langsung di Guangzhou.

Melalui LCS yang telah disepakati bank sentral di kedua negara, lanjut dia, pengusaha Tiongkok bisa melakukan transaksi pembayaran dengan mitranya di Indonesia dengan menggunakan mata uang yuan atau rupiah.

Dengan menggunakan mata uang lokal, yuan atau rupiah, maka para pengusaha di kedua negara tidak perlu lagi mengkonversinya ke dalam mata uang dolar AS seperti sebelum LCS disepakati pada 2021.

"BI mengimplementasikan LCS ini sebagai upaya untuk mengakselerasi pengembangan pasar keuangan, mengurangi volatilitas nilai tukar rupiah, dan meningkatkan efisiensi pasar," katanya.

Donny menganggap pentingnya mendorong implementasi LCS di lingkungan pengusaha Tiongkok karena Tiongkok merupakan negara terbesar kedua yang melakukan investasi asing langsung di Indonesia.

Sekitar 20% total investasi asing langsung di Indonesia dikuasai oleh Tiongkok.

"LCS ini dapat pula meningkatkan hubungan dagang antara Indonesia dan Tiongkok," ujarnya menambahkan.

Transaksi LCS di Indonesia, menunjukkan tren positif sejak 2018, jelasnya.

Namun realisasi LCS dengan Tiongkok yang diimplementasikan sejak 6 September 2021 masih di bawah dua persen.

Sebelum dengan Tiongkok, Indonesia mengimplementasikan LCS dengan Jepang, Thailand, dan Malaysia.

Forum Bisnis di Guangzhou dihadiri sekitar 100 orang dengan menerapkan protokol kesehatan anti pandemi COVID-19 secara ketat, seperti kewajiban peserta menunjukkan hasil negatif tes PCR.

Selain itu, ada sekitar 200 orang pengusaha Indonesia dan Tiongkok menghadiri forum tersebut secara virtual.

Forum bisnis tersebut digelar oleh Kedutaan Besar RI di Beijing bekerja sama dengan Konsulat Jenderal RI di Guangzhou dan Kantor Bank Indonesia Perwakilan Beijing.
Duta Besar RI untuk Tiongkok, Djauhari Oratmangun, membuka acara tersebut secara on-site, sedangkan Gubernur BI, Perry Warjiyo, dalam sambutan pembukaan secara daring menyampaikan pentingnya berinvestasi di Indonesia. (*)