Beijing, Bolong.id - Pakar otomotif Jerman, Ferdinand Dudenhoeffer, menyatakan, kini banyak perusahaan otomotif energi baru Tiongkok, masuk ke Jerman. Yakni, produsen mobil listrik dan produsen baterai.
Dilansir dari 台帐, Sabtu (8/10/22), pembuat baterai utama Tiongkok sekarang banyak berinvestasi dalam membangun pabrik pabrik baterai di Jerman, membawa teknologi ke Jerman, kata Ferdinand Dudenhoeffer, yang juga Direktur Pusat Penelitian Otomotif di Pusat CAR di Duisburg, Jerman.
"Tiongkok membantu Jerman menerapkan strategi ramah iklim lebih cepat," kata Dudenhofer.
Pemerintah Jerman bertujuan memiliki 15 juta kendaraan listrik murni di jalan pada tahun 2030. Pada saat yang sama, pembuat mobil Tiongkok seperti NIO atau BYD telah membawa produk dan layanan mereka ke Eropa, katanya.
Pada acara peluncuran Eropa di Berlin pada hari Jumat, NIO meluncurkan tiga model baru, ET7, EL7 dan ET5, yang berasal dari platform NIO NT2, untuk pelanggan di Jerman, Belanda, Denmark dan Swedia. Tahun lalu, ia memasuki pasar Norwegia.
Awal pekan ini, perusahaan penyewaan mobil dan penyedia layanan mobilitas Jerman Sixt mengumumkan rencana untuk memesan 100.000 kendaraan listrik dari BYD Tiongkok selama enam tahun ke depan.
Sixt telah memesan "ribuan" kendaraan listrik murni dari BYD. Menurut perusahaan, kendaraan pertama akan tersedia untuk pelanggan Eropa pada kuartal keempat 2022, dimulai dengan Jerman, Prancis, Belanda, dan Inggris.
"Kerja sama kami dengan perusahaan energi baru Tiongkok yang digerakkan oleh teknologi kondusif untuk pertukaran timbal balik antara Jerman dan Tiongkok. Kami orang Jerman memahami betapa canggihnya teknologi Tiongkok, yang mendorong pertukaran lebih lanjut," kata Dudenhofer. (*)
Informasi Seputar Tiongkok
Advertisement