Beijing, Bolong.id - Regulator medis Tiongkok menyetujui obat suntik Leqembi, yang dikembangkan oleh perusahaan farmasi Eisai yang berbasis di Tokyo, Jepang.
Dilansir dari 人民网 Selasa (16/01/24), pekan lalu, Administrasi Produk Medis Nasional mengumumkan telah memberikan persetujuan pasar obat suntik Leqembi, untuk mengobati demensia ringan dan disfungsi kognitif yang dipicu oleh Alzheimer.
The Economic Observer, outlet berita yang berbasis di Beijing, melaporkan bahwa Tiongkok adalah negara ketiga yang menyetujui obat tersebut, setelah Amerika Serikat pada bulan Juli dan Jepang pada bulan September.
Obat ini menargetkan betaprotein amiloid, yang diyakini secara luas terkait dengan neurotoksisitas dan Alzheimer.
Perusahaan farmasi tersebut menambahkan, obat-obatan yang ada di pasaran saat ini hanya menargetkan gejala dan sulit mengatasi akar permasalahannya.
Selama uji klinis global, mengonsumsi obat tersebut terbukti membalikkan perkembangan penyakit pada sekitar 60 persen pasien tahap awal dan membantu mereka memperbaiki gangguan kognitif, kata perusahaan itu.
Eisai mematok harga 2.508 yuan ($350) per dosis 2 mililiter, atau sekitar 180.000 yuan per tahun untuk pasien dengan berat badan 60 kilogram.
Menurut Economic Observer, obat tersebut dihargai 3.328 yuan per dosis selama uji coba di Boao Hope City, sebuah zona medis percontohan di provinsi Hainan, yang memungkinkan obat-obatan yang disetujui di tempat lain untuk digunakan dalam uji klinis dunia nyata di Tiongkok.
Di Tiongkok terdapat 9,83 juta orang yang mengidap penyakit Alzheimer, dan penyakit ini merupakan penyebab kematian terbesar kelima di negara tersebut, menurut laporan tahunan mengenai penyakit tersebut yang dirilis tahun lalu.
Sementara itu, tingkat diagnosis dan pengobatan masih rendah, dan kesadaran masyarakat umum tidak efisien, kata laporan itu.
Secara terpisah, Descovy, tablet yang dikembangkan oleh perusahaan farmasi Gilead yang berbasis di AS, telah disetujui oleh NMPA untuk profilaksis pra pajanan, atau PrEP, untuk menurunkan risiko infeksi HIV akibat aktivitas seksual berisiko tinggi. Sebelumnya, obat tersebut telah disetujui untuk mengobati infeksi HIV pada orang dewasa.
NMPA mengatakan bahwa uji klinis menunjukkan bahwa Descovy memiliki efektivitas sebagai obat PrEP yang tidak lebih buruk daripada Truvada, obat PrEP pertama yang disetujui di Tiongkok, dan menunjukkan efek samping yang sangat rendah.(*)
Informasi Seputar Tiongkok
Advertisement