Beijing, Bolong.id - Karena tahun 2024 adalah Tahun Naga di Tiongkok, makhluk seperti apa yang dimaksud dengan naga dalam sejarah panjang negara tersebut selama lebih dari 5.000 tahun? Museum Nasional Tiongkok di Beijing menawarkan beberapa petunjuk.
Dilansir dari CGTN Senin (12/02/24),Museum ini mengadakan pameran yang menampilkan lebih dari 200 peninggalan budaya bertema naga dari berbagai periode sejarah Tiongkok.
Dalam budaya Tiongkok, naga dianggap sebagai makhluk yang sangat dihormati dan membawa keberuntungan, menyerupai sembilan makhluk berbeda dalam penampilan. Orang Tiongkok kuno percaya bahwa dewa naga mengendalikan angin dan hujan, menjaga hasil panen.
Berbagai peninggalan budaya, seperti barang perunggu, artefak batu giok, barang porselen, barang emas dan perak, barang pernis dan lukisan yang berasal dari Zaman Neolitikum hingga awal abad ke-20, dipamerkan di pameran tersebut.
Salah satu pameran yang paling menarik adalah naga giok berbentuk C dari budaya Hongshan di Zaman Neolitikum yang berusia sekitar 5.000 hingga 6.500 tahun, yang merupakan bukti material penting untuk mempelajari gambar asli naga di zaman kuno.
“Pola naga ini menjadi bukti tidak langsung bahwa Zaman Neolitikum adalah tempat lahirnya peradaban Tiongkok awal, yang ditandai dengan keberagaman dan kesatuan,” kata Sun Mengying, staf museum.
Pameran ini juga menampilkan piring perunggu yang dihiasi gambar naga dan harimau dari Periode Negara-Negara Berperang (475-221 SM), vas dengan gagang naga ganda dari Dinasti Tang (618-907), dan layar kayu keras yang diukir dengan banyak naga. , mewakili perabot khas istana dari Dinasti Qing (1644-1911).
Kuali persegi Houmuwu saat ini merupakan wadah upacara terbesar yang diketahui dari dinasti Shang (1600-1046 SM) dan Zhou (1046-256 SM).
Dihiasi dengan berbagai pola dekoratif seperti naga, harimau, dan wajah binatang serta manusia, wadah tersebut menyampaikan makna budaya yang istimewa.
“Pola naga pada kuali persegi Houmuwu sangat unik. Kita dapat melihat dua naga tegak di setiap sisi kapal. Jika kita mengamati sudutnya, kita dapat menemukan bahwa kedua pola naga ini membentuk pola wajah binatang. Pola ini berfungsi sebagai media penting bagi jamaah untuk berkomunikasi dengan dewa," kata Zhai Shengli, peneliti museum.(*)
Informasi Seputar Tiongkok.
