Beijing, Bolong.id - Turis asing ke Tiongkok kini tanpa tes polymerase chain reaction (PCR) COVID-19 lagi.
Dilansir dari Shine.cn (06/04/2023) Sebagai gantinya, penumpang dapat melakukan tes antigen dalam 48 jam sebelum keberangkatan. Jika hasilnya negatif, mereka bisa melakukan perjalanan ke Tiongkok.
Negara-negara tersebut adalah Thailand, Indonesia, Kamboja, Maladewa, Sri Lanka, Filipina, Malaysia, Singapura, Laos, Uni Emirat Arab, Mesir, Afrika Selatan, Kenya, Rusia, Swiss, Hongaria, Selandia Baru, Yunani, Italia, Prancis , Spanyol, Denmark, Kazakhstan, Portugal, Serbia, Vietnam, Nepal, Mongolia, Brunei, Iran, Tanzania, Uzbekistan, Georgia, dan Azerbaijan.
Sebelum naik ke pesawat, pelancong dapat mengunggah hasil tes antigen mereka melalui situs web deklarasi kesehatan resmi Tiongkok (https://htdecl.chinaport.gov.cn), program mini WeChat, atau aplikasi Bea Cukai Tiongkok.
Perusahaan penerbangan yang menawarkan penerbangan antara negara-negara tersebut dan Tiongkok tidak lagi memeriksa tes PCR dan hasil tes antigen sebelum naik, meskipun mereka terus menyarankan penumpang untuk memakai masker dengan benar selama penerbangan, menurut kedutaan.
Setibanya di Tiongkok, penumpang akan diminta untuk menunjukkan kode pernyataan kesehatan mereka kepada petugas bea cukai di pelabuhan kedatangan mereka, dan sebagian dari mereka mungkin diminta untuk menjalani pemeriksaan acak.
Penumpang yang masuk dengan pernyataan kesehatan yang jelas dan tanpa kelainan yang ditemukan selama pemeriksaan akan diberikan izin masuk.
Siapa pun yang deklarasi kesehatannya tidak jelas atau yang menunjukkan gejala seperti demam akan diuji ulang oleh petugas bea cukai, dan siapa pun yang dinyatakan positif COVID-19 diharuskan untuk karantina di rumah atau mencari perawatan medis.
Shanghai melonggarkan langkah-langkah pencegahan dan pengendalian pandemi bagi pelancong dari luar negeri mulai 8 Januari, menyusul penurunan peringkat kebijakan COVID-19 Tiongkok.(*)
Informasi Seputar Tiongkok
