Beijing, Bolong.id - Kementerian Luar Negeri Tiongkok mengatakan bahwa dialog Menteri Luar Negeri Tiongkok, Qin Gang dengan Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken adalah "terus terang, mendalam dan konstruktif."
Dilansir dari CGTN (20/06/2023) itu dikatakan Yang Tao, Direktur Jenderal Departemen Urusan Amerika Utara dan Oseania Kementerian Luar Negeri Tiongkok, pada jumpa pers.
Wang Yi, direktur Kantor Komisi Urusan Luar Negeri Komite Sentral Partai Komunis Tiongkok, juga bertemu dengan Blinken pada Senin (19/06).
Yang Tao mengatakan, pihak Tiongkok mengklarifikasi akar penyebab kesulitan hubungan Tiongkok-AS.
Hubungan bilateral telah mengalami pasang surut, dan pihak AS perlu melakukan refleksi mendalam, katanya.
"Kesepahaman yang dicapai pada pertemuan di Bali antara kedua kepala negara harus benar-benar dipraktikkan," katanya.
Garis merah ditekankan
Tiongkok menegaskan kembali posisinya yang tegas dan mengajukan tuntutan yang jelas pada pertanyaan Taiwan dan kepentingan inti lainnya serta perhatian utama, kata Yang, menekankan bahwa pertanyaan Taiwan adalah inti dari kepentingan inti Tiongkok, masalah yang paling penting dan risiko yang paling menonjol di Tiongkok- KITA. hubungan.
Mengenai jalur pembangunan Tiongkok, dia mengatakan AS seharusnya tidak meniru Tiongkok dengan template kekuatan hegemonik, atau salah menilai Tiongkok dengan lintasan yang diambil oleh kekuatan Barat.
Tiongkok meminta AS untuk berhenti membesar-besarkan narasi "ancaman Tiongkok", mencabut sanksi sepihak ilegal terhadap Tiongkok, meninggalkan penindasan terhadap pengembangan teknologi Tiongkok, dan menahan diri untuk tidak mencampuri urusan dalam negeri Tiongkok secara sewenang-wenang, katanya.
Konsensus positif tercapai
Yang menambahkan bahwa kedua belah pihak juga mencapai beberapa pemahaman dan hasil bersama yang positif.
"Kedua negara sepakat untuk mempertahankan interaksi tingkat tinggi dan terus bergerak maju dalam konsultasi mengenai prinsip-prinsip panduan hubungan Tiongkok-AS, dan terus memajukan konsultasi melalui kelompok kerja bersama untuk mengatasi masalah tertentu."
Kedua belah pihak sepakat untuk mendorong lebih banyak pertukaran orang-ke-orang dan pendidikan, dan melakukan diskusi positif tentang peningkatan penerbangan penumpang antara kedua negara, katanya.
Tiongkok dan A.S. menyambut lebih banyak kunjungan timbal balik oleh para pelajar, cendekiawan, dan pebisnis, dan setuju untuk memberikan dukungan dan fasilitasi untuk tujuan ini, tambahnya.(*)
Informasi Seputar Tiongkok
Advertisement