Lama Baca 4 Menit

Indonesia Siap Ekspor Nanas ke China

17 July 2023, 11:31 WIB

Indonesia Siap Ekspor Nanas ke China-Image-1
Pekerja mengemas produk nanas di bagian pabrik PT. Great Giant Pineapple, produsen besar nanas kalengan, di Terbanggi Besar, Provinsi Lampung, Indonesia, 5 Juli 2023. [Foto/Xinhua]

Jakarta, Bolong.id - Indonesia siap mengekspor nanas ke Tiongkok, yang dalam waktu dekat akses ekspor dibuka pihak Tiongkok. PT Great Giant Pineapple (GGP), produsen nanas kalengan siap melaksanakan.

Dilansir dari China Daily (15/07/2023) PT GGPpunya kebun nanas dan pabrik pengalengan nanas di Provinsi Lampung, Indonesia. Kapasitas prosuksi sekitar 200.000 kaleng per hari.

“Kami membagi perkebunan seluas lebih dari 30.000 hektar menjadi beberapa zona, dan semua nanas di setiap zona kami panen secara bersamaan,” kata Murdi Suprayitno, kepala produksi di sana.

Sekitar 50 persen produksi nanas GGP diekspor ke lebih dari 60 negara dan wilayah. Selain nanas kalengan, juga memproduksi nanas segar, selai, kubus dalam cangkir, konsentrat jus, dan koktail buah kalengan.

“Segera setelah nanas segar Indonesia memperoleh akses resmi ke pasar Tiongkok, kami mulai menanam lebih banyak pohon nanas untuk meningkatkan kemampuan produksi kami,” kata Welly Soegiono, direktur urusan korporasi GGP.

Pada Agustus 2022, Administrasi Umum Kepabeanan Tiongkok mengeluarkan protokol baru, yang menyetujui ekspor nanas segar Indonesia ke Tiongkok jika memenuhi persyaratan.

“Ini yang kita harapkan. Karena produksi nanas dalam negeri China sangat terbatas, potensi nanas impor sangat besar,” kata Soegiono.

GGP mulai mengekspor nanas segar ke China segera setelah persetujuan. Hingga saat ini, lebih dari 42 kontainer yang membawa lebih dari 580 metrik ton nanas telah dikirim melalui rantai dingin dari Lampung ke pelabuhan laut China selatan.

Dibutuhkan sekitar delapan hingga 10 hari untuk mengirim nanas ke China, dengan pemberhentian di negara lain di antaranya. Suhu harus dijaga di bawah 10 C untuk melindungi buah segar dari pembusukan.

Setelah dibongkar, kontainer akan diisi dengan buah-buahan seperti apel, jeruk, dan pir, yang tumbuh subur di China tetapi tidak demikian di Indonesia, dan melakukan perjalanan kembali.

Perdagangan buah-buahan antara China dan Indonesia menjadi semakin gencar dalam beberapa tahun terakhir.

“Di bawah skema RCEP serta Kawasan Perdagangan Bebas China-ASEAN, perusahaan dapat mengekspor produk nanas ke China bebas bea. Dengan bea cukai yang cepat, nanas Indonesia dengan cepat sampai ke pelanggan, dengan harga yang baik,” kata Cindyanto Kristian, CEO buah segar dan GTM (Go to Market) PT Sewu Segar Nusantara, perusahaan yang bergerak di bidang distribusi dan pemasaran buah segar bekerjasama dengan GGP.

“Oleh karena itu, semua ini telah membantu produk kami mendapatkan daya saing yang lebih tinggi,” tambahnya.

Riset pasar telah menunjukkan bahwa konsumen China bersedia membayar lebih untuk buah-buahan berkualitas, dan mereka lebih suka makan segar daripada yang kalengan, kata Kristian.

"Ini mendorong kami untuk meningkatkan standar produksi lokal," katanya. "Pelanggan dapat mengetahui kualitas nanas tepat setelah membukanya, jadi kami harus memastikan bahwa nanas yang dikirim kepada mereka segar dengan kualitas tinggi."

Sekarang Kristian perlu sering terbang antara China dan Indonesia. Ia tidak hanya mendorong perluasan pasar dari China selatan ke utara dan mencari distributor terpercaya, tetapi juga memanfaatkan berbagai pameran internasional yang diadakan di China untuk mempromosikan nanas Indonesia.(*)

 

Informasi Seputar Tiongkok