Ilustrasi mengenai ekonomi China - Image from Dari berbagai sumber. Segala keluhan terkait hak cipta silahkan hubungi kami
Beijing, Bolong.id - Dilansir dari media massa Jaringan China 中国经济网 pada (7/12/2021) dipaparkan, demokrasi ekonomi Tiongkok adalah demokrasi rakyat. Intinya, hasil pembangunan ekonomi berorientasi pada kesejahteraan rakyat.
Rakyat adalah penguasa negara dari esensi dan inti demokrasi Tiongkok. Sebagai tugas utama partai, (Partai Komunis Tiongkok) pekerjaan ekonomi selalu menegaskan bahwa rakyat adalah penguasa negara, dan demokrasi telah menjadi ciri khas ekonomi Tiongkok.
Tujuan pembangunan ekonomi Tiongkok awalnya diwujudkan untuk pembangunan rakyat. Pada awal berdirinya partai, Tiongkok dilanda kemiskinan. Namun, orang-orang Tionghoa tetap berdiri dan sepenuhnya membangkitkan rasa memiliki negara dalam membangun sosialisme dan menunjukkan antusiasme yang besar.
Tiongkok telah memusatkan sumber dayanya untuk membangun sistem industri dan sistem ekonomi nasional yang mandiri dan relatif lengkap dalam waktu singkat,
Warga Tiongkok telah menyelesaikan perubahan besar, dari awalnya tidak ada menjadi sesuatu yang besar.
Sidang Pleno Ketiga Komite Sentral Partai mengalihkan fokus kerja seluruh partai dan perhatian rakyat seluruh negeri ke modernisasi sosialis. Hal ini membuat keputusan kunci reformasi, keterbukaan, kemampuan, potensi dan kreativitas rakyat untuk mengembangkan serta membebaskan tenaga-tenaga produktif untuk mengembangkan perekonomian Tiongkok secara penuh.
Saat ini ekonomi Tiongkok telah memasuki tahap perkembangan yang pesat dan kehidupan masyarakatnya telah mencapai lompatan dari yang awalnya kurang atau tertinggal menjadi maju. Sejak Kongres Nasional Partai Komunis Tiongkok ke-18, untuk menghadapi produktivitas sosial yang tidak lagi tertinggal, dan masalah sandang dan pangan yang telah diselesaikan, masyarakat menantikan pendidikan yang lebih baik, pekerjaan yang lebih stabil, layanan medis mumpuni, dan lingkungan yang lebih nyaman.
Partai Komunis Tiongkok akan memenuhi keinginan dan kebutuhan rakyatnya. Kebutuhan akan kehidupan yang lebih baik adalah tanggung jawab pemerintah. Pemerintah atau partai yang berkuasa berpegang pada filosofi pembangunan yang berpusat pada rakyat dan mempromosikan pembangunan ekonomi yang berkualitas.
Penyusunan proposal garis besar "Rencana Lima Tahun ke-14", mengutamakan untuk mempromosikan demokrasi, membuka “pintu” untuk meminta, dan mengumpulkan ide, pendapat serta saran dari pengusaha, pakar ekonomi, sosial, ilmuwan, serta perwakilan kelompok lainnya. Permohonan pendapat yang dikumpulkan secara online telah menerima lebih dari 1,018 juta saran, departemen terkait telah memilah lebih dari 1.000 saran dan menganalisisnya satu per satu, untuk menyerap sebanyak mungkin pendapat rakyat.
Rakyat adalah sumber kekayaan ekonomi dan sosial. Lebih dari 150 juta pelaku pasar di seluruh negeri beroperasi secara independen, mengelola sendiri, dan mendorong pertumbuhan yang stabil dari total volume ekonomi Tiongkok. Kekuatan keuangan nasional, dan kekayaan sosial bersumber dari perusahaan dan lembaga publik yang umumnya telah membentuk sistem manajemen yang demokratis.
Akhir pembangunan ekonomi Tiongkok diwujudkan dalam manfaat pembangunan dan bagi hasil oleh rakyat. Penghidupan rakyat adalah hak asasi manusia terbesar dan demokrasi adalah hal yang paling penting. Saat ini, Tiongkok telah membentuk sistem jaminan sosial terbesar di dunia, dengan asuransi kesehatan dasar yang mencakup lebih dari 1,3 miliar orang dan asuransi pensiun dasar yang mencakup lebih dari 1 miliar orang. Rasa memperoleh, kebahagiaan, dan keamanan masyarakat Tiongkok terus meningkat, hak atas kelangsungan hidup, pembangunan, dan kesehatan dijamin sepenuhnya.
Dalam beberapa dekade, Tiongkok telah melalui proses industrialisasi yang telah dilalui oleh beberapa negara-negara maju selama ratusan tahun. Hal ini telah menciptakan keajaiban pembangunan ekonomi yang cepat dan stabilitas sosial jangka panjang di dunia. Pembangunan ekonomi tergantung kepada rakyat. Disinilah letak kekuatan demokrasi Tiongkok. (*)
