Tokyo, Bolong.id - Jepang mengajukan keluhan ke Tiongkok setelah bisnis, sekolah, dan kantor pemerintahnya menerima banyak teror protes pembuangan limbah nuklir di Fukushima.
Sebuah jaringan restoran di Fukushima mengklaim telah menerima lebih dari 1.000 panggilan teror protes tersebut.
Penelepon berbicara dalam bahasa Mandarin, Jepang dan Inggris, bahkan terkadang menggunakan kata-kata kasar.
Mereka menyatakan penolakan terhadap keputusan Jepang yang membuang limbah nuklir olahan dari Fukushima ke laut.
Tiongkok telah lama menyebut keputusan Jepang egois dan tidak bertanggung jawab. Pada hari Kamis, Beijing mengumumkan akan melarang impor makanan laut Jepang.
Sementara itu, Jepang sendiri berharap uji radiasi rutin di perairan dekat pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima dapat meredakan kekhawatiran negara tetangga dan kelompok nelayannya.
Hasil tes mingguan akan dipublikasikan dalam tiga bulan ke depan.
Lebih dari satu juta ton limbah nuklir yang disimpan di pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima akan dibuang selama 30 tahun ke depan. Akumulasi ini dimulai pada tahun 2011, ketika PLTN rusak parah akibat tsunami.
Jepang mengatakan limbah nuklir Fukushima aman dan pengawas nuklir PBB telah menyetujui rencana tersebut, namun para kritikus mengatakan pembuangan tersebut harus dihentikan.
Sebelum dibuang ke laut, limbah nuklir Fukushima disaring untuk menghilangkan sebagian besar unsur radioaktifnya, kemudian diencerkan untuk mengurangi kandungan tritium, isotop radioaktif hidrogen yang sulit dipisahkan dari air.
Kementerian Lingkungan Hidup Jepang mengatakan sampel dari 11 lokasi di dekat pabrik tersebut memiliki kadar tritium di bawah 7 hingga 8 becquerel per liter, yang merupakan batas bawah deteksi.
“Air tersebut tidak akan menimbulkan dampak buruk terhadap kesehatan manusia atau lingkungan,” kata Kementerian Lingkungan Hidup Jepang. Penentangan juga muncul di Korea Selatan. Beberapa pengunjuk rasa disebut melakukan aksi unjuk rasa di luar Kedutaan Besar Jepang di Seoul pada Kamis lalu.
Pada Minggu, 27 Agustus, Korea Selatan menyatakan telah mengirimkan ahli nuklir ke Fukushima untuk mengawasi pembuangan limbah nuklir. (*)
Advertisement