Lama Baca 4 Menit

Lagi, China Desak Jepang Stop Buang Limbah Nuklir ke Laut

25 August 2023, 11:22 WIB

Lagi, China Desak Jepang Stop Buang Limbah Nuklir ke Laut-Image-1
Ilustrasi

Beijing, Bolong.id - Lagi, Tiongkok menentang Jepang membuang air limbah nuklir Fukushima ke laut. Dimohon Jepang tidak melanjutkannya, kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Kamis (24/07).

Dilansir dari 人民网 Kamis (24/08/23), pada 24 Agustus 2023 tanpa menghiraukan kritik keras masyarakat internasional, pemerintah Jepang secara sepihak membuang air terkontaminasi nuklir Fukushima ke laut.

"Tiongkok dengan tegas menentang dan mengutuk keras tindakan tersebut. Kami telah melakukan demarkasi serius terhadap Jepang dan memintanya menghentikan tindakan salah ini," kata juru bicara Tiongkok.

Memperhatikan bahwa pembuangan air yang terkontaminasi nuklir di Fukushima merupakan masalah besar mengenai keselamatan nuklir, juru bicara tersebut mengatakan bahwa dampaknya melampaui batas negara Jepang, dan masalah ini sama sekali bukan masalah pribadi Jepang.

Juru bicara tersebut mengatakan sejak umat manusia mulai menggunakan energi nuklir untuk tujuan damai, belum ada preseden atau standar yang diakui secara universal mengenai pembuangan air yang terkontaminasi nuklir ke laut.

Kecelakaan nuklir Fukushima yang terjadi 12 tahun lalu merupakan bencana besar yang telah menyebabkan kebocoran sejumlah besar zat radioaktif ke laut, kata juru bicara tersebut.

Menurutnya, mungkin ada bencana susulan yang disebabkan oleh ulah manusia terhadap masyarakat setempat dan negara-negara di dunia.  seluruh dunia jika Jepang memilih untuk membuang air ke laut hanya untuk kepentingan egois Jepang.

Juru bicara tersebut mencatat bahwa pemerintah Jepang gagal membuktikan legitimasi dan legalitas keputusan pembuangan ke laut, keandalan fasilitas pemurnian dalam jangka panjang, dan keaslian serta keakuratan data air yang terkontaminasi nuklir, dengan mengatakan bahwa pemerintah gagal membuktikan hal tersebut.  pembuangan ke laut aman dan tidak berbahaya bagi lingkungan laut dan kesehatan manusia, serta rencana pemantauannya baik dan efektif.

Jepang juga gagal melakukan konsultasi menyeluruh dengan pemangku kepentingan lainnya, kata juru bicara tersebut.

Menyatakan bahwa laut adalah milik seluruh umat manusia, juru bicara tersebut mengatakan bahwa memulai pembuangan air laut secara paksa adalah tindakan yang sangat egois dan tidak bertanggung jawab tanpa memperhatikan kepentingan publik global.

“Dengan membuang air ke laut, Jepang menyebarkan risiko ke seluruh dunia dan memberikan luka terbuka kepada generasi umat manusia di masa depan,” kata juru bicara.

Menurutnya, dengan melakukan hal tersebut, Jepang telah mengubah dirinya menjadi penyabot. sistem ekologi dan pencemar lingkungan laut global.

Hal ini melanggar hak masyarakat atas kesehatan, pembangunan dan lingkungan yang sehat, yang melanggar tanggung jawab moral Jepang dan kewajiban berdasarkan hukum internasional, kata juru bicara tersebut.

Sejak Jepang mulai melakukan pemulangan, Jepang telah menempatkan dirinya di hadapan komunitas internasional dan akan menghadapi kecaman internasional selama bertahun-tahun yang akan datang, kata juru bicara tersebut.

“Pemerintah Tiongkok selalu mengutamakan kesejahteraan rakyat kami, dan akan mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk menjaga keamanan pangan dan kesehatan rakyat kami,” tambah juru bicara tersebut. (*)

Informasi Seputar Tiongkok