Rabat, Bolong.Id - Maroko pada Sabtu mengumumkan berkabung 3 hari setelah gempa bumi 6,8 Skala Richter di sana, Jumat malam.
Dilansir dari 人民网 pada Minggu (10/09/2023) bendera akan dikibarkan setengah tiang di semua fasilitas umum selama masa berkabung nasional, menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh Kantor Kerajaan setelah Raja Maroko Mohammed VI.
Gempa berkekuatan 6,8 skala Richter melanda Maroko pada Jumat pukul 23:11 waktu setempat (2211 GMT) pada kedalaman 18,5 km, kata Survei Geologi Amerika Serikat. Pusat gempa berada di dekat kota Ighil di Provinsi Al Haouz, sekitar 70 km barat daya Marrakesh.
Gempa tersebut telah merenggut nyawa sekitar 2.012 orang dan melukai 2.059 orang, dengan 1.404 di antaranya dalam kondisi serius, menurut informasi terkini dari Kementerian Dalam Negeri negara tersebut pada hari Sabtu.
Maroko belum pernah mengalami bencana sebesar ini sejak tahun 2004 ketika gempa berkekuatan 6,3 skala Richter melanda kota pelabuhan Al Hoceima, menewaskan sekitar 630 orang.
TV pemerintah Maroko mengatakan sebagian besar korban gempa berasal dari daerah pegunungan terpencil dan tidak dapat diakses di dekat pusat gempa, dengan jalan rusak yang semakin menghambat upaya penyelamatan.
Tim penyelamat telah dikirim ke daerah yang terkena gempa untuk mencari korban yang selamat, media lokal melaporkan. Tayangan TV menunjukkan tim penyelamat menggali puing-puing dalam upaya menyelamatkan korban.
Gempa bumi dirasakan di banyak kota di Maroko, termasuk ibu kota Rabat dan Casablanca. Banyak rumah runtuh di kota Taroudant dan Marrakesh, media lokal melaporkan.
Deretan bangunan rata dengan tanah di Imlil, sebuah desa kecil di pegunungan High Atlas sekitar 60 km selatan Marrakesh, menurut rekaman video.
Gempa tersebut merusak banyak bangunan di kota tua Marrakesh, kota besar terdekat dengan pusat gempa, dan banyak warga harus bermalam di ruang terbuka karena takut akan potensi gempa susulan, kata Zhang Kai, seorang warga Tionghoa perantauan yang tinggal di Marrakesh.
Koresponden Xinhua di Ouarzazate, sekitar 190 km tenggara Marrakesh, melihat warga berlindung di ruang terbuka setelah gempa.
Masyarakat Palang Merah Tiongkok (The Red Cross Society of China/ RCSC) mengumumkan pada hari Sabtu bahwa mereka akan memberikan uang tunai sebesar 200.000 dolar AS (sekitar Rp3 miliar) kepada Moroccan Red Crescent/ Bulan Sabit Merah Maroko (asosiasi bantuan sukarela) sebagai bantuan kemanusiaan darurat untuk membantu operasi penyelamatannya.
RCSC mengatakan pihaknya akan terus mengetahui kebutuhan bantuan di Maroko dan berjanji untuk memberikan bantuan semaksimal mungkin.
Negara-negara dan organisasi-organisasi Arab, termasuk Liga Arab (AL), Mesir, Uni Emirat Arab, Palestina, Arab Saudi, Qatar, Tunisia, Aljazair, Lebanon dan Libya, pada hari Sabtu menyampaikan belasungkawa kepada Maroko atas gempa dahsyat tersebut. Mereka telah menyatakan solidaritasnya dengan Maroko dan menjanjikan dukungan bagi upaya penyelamatan dan pemberian bantuan.
Negara lain yang telah menyampaikan belasungkawa atau bantuan termasuk Iran, Trkiye, Israel, Prancis, Jerman, AS, dll. (*)
Advertisement