Lama Baca 3 Menit

Universitas Xi'an Jiaotong Hapus Tes Bahasa Inggris

22 September 2023, 15:31 WIB

Universitas Xi'an Jiaotong Hapus Tes Bahasa Inggris-Image-1

Xi'an, Bolong.id - Universitas Xi'an Jiaotong mengumumkan tidak akan lagi menggunakan hasil tes Bahasa Inggris sebagai persyaratan gelar sarjana.

Dilansir dari Shanghai Daily (21/09/2023). Pemberitahuan dari Universitas Xi'an Jiaotong, salah satu universitas terkemuka di Tiongkok yang terletak di barat laut Provinsi Shaanxi, menunjukkan bahwa mulai tanggal 1 September 2023, universitas tersebut tidak akan menggunakan hasil CET-4 dan CET-6, berbasis sekolah. 

Tes kecakapan bahasa Inggris, dan ujian kecakapan bahasa Inggris di luar kampus lainnya sebagai persyaratan kelulusan dan pemberian gelar sarjana.

Keputusan tersebut diambil pada dewan akademik sarjana kelima pada tahun 2023, menurut pemberitahuan tersebut.

Staf tersebut menyatakan bahwa keputusan tersebut diambil melalui konsultasi, dan universitas lain juga telah mengambil tindakan serupa, sehingga bukanlah pilihan yang aneh.

Pada tahun 2013, Komite Gelar Akademik Dewan Negara menegaskan kembali saran dari deputi NPC bahwa mereka tidak merumuskan langkah apa pun untuk menghubungkan pemberian gelar sarjana dengan CET-4. 

Tes kecakapan bahasa Inggris yang dikaitkan dengan pemberian gelar adalah sebuah "tindakan sukarela" yang diambil oleh universitas itu sendiri.

Dalam beberapa tahun terakhir, banyak universitas mengumumkan bahwa pemberian gelar mereka tidak lagi dikaitkan dengan hasil CET-4 dan CET-6.

Berita tersebut memicu perdebatan sengit di media sosial, dan beberapa orang mendukung langkah tersebut dengan mengatakan bahwa kemahiran bahasa Inggris harus dikaitkan dengan jurusan yang diambil siswa, bukan menjadi persyaratan umum untuk semua orang.

Ada pula yang menentang pemisahan ujian bahasa Inggris dari pemberian gelar, dengan alasan bahwa hal ini menunjukkan kurangnya penekanan pada pendidikan bahasa Inggris, menurunkan ambang batas kelulusan, dan melemahkan pengembangan personel berkualitas tinggi dalam segala hal.

Namun, Xiong Bingqi, direktur Institut Penelitian Pendidikan Abad 21, mengatakan kepada Dahe Daily bahwa keputusan universitas tersebut bukanlah sebuah tanda merendahkan pendidikan bahasa Inggris, melainkan sebuah langkah menjauh dari pengajaran bahasa Inggris yang berorientasi pada ujian. 

Pengajaran bahasa Inggris harus kembali ke tujuan semula. untuk meningkatkan kemahiran bahasa Inggris daripada sekadar mencapai hasil ujian yang baik, kata Xiong.(*)

 

Informasi Seputar Tiongkok