Beijing, Bolong.id - Tiongkok siap melanjutkan kerjasama termasuk dengan Amerika Serikat dalam konservasi spesies yang terancam punah, kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Kamis.
Dilansir dari 人民网, tiga panda raksasa dari Kebun Binatang Nasional Washington DC akan kembali ke Tiongkok pada Desember 2023.
Tiga kebun binatang AS lainnya yang memiliki panda Tiongkok di Atlanta, San Diego, dan Memphis telah menyerahkan panda-panda tersebut atau akan mengembalikan panda-panda tersebut ke Tiongkok pada akhir tahun depan.
Pada konferensi pers harian, juru bicara Mao Ning mengatakan bahwa Amerika Serikat adalah salah satu mitra paling awal bagi Tiongkok dan memiliki lebih banyak institusi dibandingkan negara lain mana pun yang berpartisipasi dalam kerja sama tersebut. Sebanyak empat kebun binatang AS telah berpartisipasi dalam kerja sama ini.
“Kedua belah pihak telah membentuk hubungan kerja sama yang baik, mencapai hasil yang bermanfaat, dan memainkan peran positif dalam melindungi spesies yang terancam punah,” kata Mao, sambil mencatat bahwa dengan upaya bersama dari kedua negara, total 17 anak harimau berhasil diternakkan.
Saat ini, tujuh panda raksasa tersebut masih hidup di Amerika Serikat. Hal ini telah menciptakan kegembiraan bagi rakyat Amerika dan mendekatkan hati kedua bangsa, kata juru bicara tersebut.
“Kami telah mengetahui dari otoritas terkait bahwa tiga panda raksasa di Kebun Binatang Nasional di Washington Mei Xiang, Tian Tian, dan Xiao Qi Ji akan kembali ke Tiongkok pada akhir tahun ini sesuai jadwal sebelumnya. peserta kerja sama sedang berkonsultasi mengenai prosedur yang relevan untuk mempersiapkan kepulangan mereka,” tambahnya.
Mao menyatakan bahwa panda raksasa bukan hanya harta nasional Tiongkok tetapi juga duta persahabatan yang dipuja oleh masyarakat di seluruh dunia.
“Tiongkok terlibat dalam konservasi panda raksasa dan kerja sama penelitian dengan banyak negara. Tujuannya adalah untuk lebih melindungi spesies yang terancam punah dan mempromosikan konservasi keanekaragaman hayati global,” kata Mao.
“Kami siap melanjutkan kerja sama dengan mitra kerja sama termasuk pihak AS untuk meningkatkan kerja sama dalam konservasi spesies yang terancam punah,” tambahnya. (*)
Informasi Seputar Tiongkok
Advertisement