Lama Baca 3 Menit

China Tanggung jawab Etika AI

23 November 2022, 15:00 WIB

China Tanggung jawab Etika AI-Image-1
Robot humanoid bernama Walker X memainkan catur Tiongkok di World Artificial Intelligence Conference di Shanghai pada Juni 2021. - CGTN

Beijing, Bolong.ID -  Makalah Posisi Tiongkok tentang Tata Kelola Etis Artificial Intelligence (AI) yang dirilis pekan lalu, menyoroti visi, praktik, dan pandangan Tiongkok tentang etika AI.

Dilansir dari China Daily (23/11/2022) di makalah itu, Tiongkok menganggap AI sebagai teknologi yang memberdayakan untuk mendorong pembangunan berkelanjutan global dan meningkatkan kesejahteraan bersama semua umat manusia. 

Ini menyiratkan bahwa AI adalah teknologi mirip listrik yang memberdayakan semua, dan berkontribusi pada masa depan yang positif dan berkelanjutan bagi umat manusia, ekologi, dan kebaikan global.

Pendekatan AI yang bertanggung jawab adalah kerangka dasar proposal Tiongkok, menyerukan tanggung jawab bersama, dan tata kelola bersama berbagai pemangku kepentingan. 

Pendekatan ini tidak hanya berfokus pada tanggung jawab pelengkap dari berbagai pemangku kepentingan (pemerintah, akademisi, industri, masyarakat umum, dll), tetapi juga pada seluruh siklus hidup sistem dan layanan AI (mulai dari desain, penelitian dan pengembangan, penerapan, pemanfaatan, dan manajemen), dengan pemantauan dan evaluasi yang diperlukan dari perspektif tata kelola etis. 

Ada konsensus di antara banyak negara tentang mengadopsi pendekatan AI yang bertanggung jawab karena dipandang sebagai salah satu pilihan terbaik untuk mendorong kerangka tata kelola AI internasional.

Makalah posisi menyoroti konsep tata kelola etis AI, dan visinya adalah untuk mengutamakan etika, dan menjadikan etika sebagai dasar fundamental untuk tata kelola AI di seluruh siklus hidup.

Makalah posisi merekomendasikan agar kerangka tata kelola AI menggunakan metode dan alat tata kelola yang berbeda seperti prinsip etika, norma dan spesifikasi, standar, undang-undang, dll dan menempatkannya di bawah metodologi tata kelola yang gesit untuk saling melengkapi dan memaksimalkan efektivitas masing-masing. 

Karena sejarah, budaya, sistem politik, dan tahap pengembangan AI berbeda di berbagai negara, praktik kami dalam memaksimalkan dampak positif dari alat yang berbeda dan meminimalkan ketidakpastian harus disesuaikan dengan keadaan kami sendiri. (*)