Nujiang Lisu, Bolong.id - Warga Kabupaten Otonomi Lanping Bai dan Pumi, di Prefektur Otonomi Nujiang Lisu, Provinsi Yunnan, Tiongkok giat menanam mangga. Lembah di sana yang semula kering ditanami mangga.
Dilansir dari 人民网 Kamis (15/11/23), pemerintah setempat mendorong warga menanam aneka buah, sehingga memperbaiki lingkungan hidup.
Zhang Haiqiu, wakil direktur biro pertanian dan urusan pedesaan kabupaten tersebut, membentuk kawasan industri pertanian modern untuk meningkatkan standar hidup masyarakat.
Pada 2019, pemerintah daerah memperkenalkan sebuah perusahaan untuk membangun basis penanaman mangga seluas 5.000 mu, atau sekitar 333,3 hektar.
“Lembah ini cocok untuk menanam buah-buahan tropis. Pohon mangga tahan kekeringan dan memberikan keuntungan ekonomi yang baik, sehingga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat sekaligus melindungi ekologi,” kata Li Yongping dari Pusat Pengembangan Pangan Hijau Yunnan.
Berkat basis tanam, petani menerima upah, pendapatan sewa lahan, dan dividen. “Sekarang, saya menerima gaji bulanan sebesar 4.500 yuan ($614), dan pendapatan tahunan saya mencapai hampir 70.000 yuan,” kata Chu Xiaochang, seorang petani lokal yang bekerja di pusat penanaman.
Daerah kering dan panas yang luas namun tersebar di Yunnan memiliki ekologi yang rapuh dan kini penuh vitalitas.
Pada 2022, luas perkebunan mangga di provinsi ini mencapai 1,84 juta mu dan menduduki peringkat pertama secara nasional.
Industri penanaman buah tropis yang diwakili oleh budidaya mangga menghasilkan penggunaan lahan yang lebih baik di lembah kering dan panas.
“Yunnan memiliki periode pasokan mangga terlama, yang berlangsung dari pertengahan Mei hingga awal Desember, di Tiongkok,” kata Li.
Menurutnya, empat jenis mangga di sana ternyata laku keras. (*)
