Beijing, Bolong.id - Pertanian perkotaan Tiongkok sangat canggih. Di lahan 200 meter persegi ditanami 24.000 aneka sayur. Bentuk rumah kaca 20 lantai setinggi 10 meter. Perawatan dilakukan robot.
Dilansir dari 人民网 Rabu (13/12/23), Yang Qichang sendirian mengelola perkebunan itu di Institut Pertanian Perkotaan (IUA) milik Chinese Academy of Agricultural Sciences.
Prosedur budidaya dan perawatan sepenuhnya oleh robot. Mulai penaburan bibit, penjarangan, penyiraman, perawatan, pemanenan, dan pengemasan.
Di situ selada butuh waktu 35 hari mulai tanam hingga panen. Di pertanan konvensional butuh 70 hari.
Produksi tahunan untuk seluruh sayuran sekitar 50 ton.
Gizi tidak berkurang, meski produktivitas tinggi. Sudah diukur, nilai gizi sayuran itu sekitar 30 persen lebih tinggi dibandingkan konvensional
Sayur alfalfa dapat dipanen setiap 12 hari sekali. Hasil panen sekitar 20 kali lipat banding konvensional.
“Tanaman tumbuh dengan cepat dan baik, dan rahasia utamanya terletak pada cahaya pengisi,” kata Wang Sen, peneliti IU.
“Kami mencari 'resep cahaya' yang optimal dengan menyesuaikan sumber cahaya pada berbagai tahap pertumbuhan tanaman.”
Selama tiga tahun terakhir, para ilmuwan tanaman telah menciptakan lebih dari 1.300 formula ringan yang disesuaikan untuk 72 tanaman termasuk beras, gandum, dan jagung.
Para ilmuwan IUA berhasil memanen anggur berkualitas tinggi dengan hasil tinggi berkat budidaya yang membatasi akar dan pengendalian air dan pupuk yang tepat, untuk menciptakan dan menanam lebih banyak buah dan sayuran di ruang pemukiman perkotaan yang terbatas.
Rak penanaman buatan biasanya dipasang di lima lantai karena risiko keselamatan, namun sistem robotik di pabrik pintar berfungsi untuk mengatasi keterbatasan ini, menurut Wang.
“Di kota-kota yang padat penduduknya, pabrik-pabrik tanaman dapat mengisi kembali pasokan sayuran harian kota tersebut dan meningkatkan swasembada,” kata Wang.
Selain itu, teknologi rumah kaca vertikal juga dapat diterapkan dalam skenario seperti patroli perbatasan, ekspedisi ilmiah, dan kelangsungan hidup pulau.
Selanjutnya, para ilmuwan akan meningkatkan pabrik pintar dengan mengintegrasikan budidaya perairan dan budidaya jamur yang dapat dimakan ke dalam ruang vertikal, serta menyelidiki model-model baru pertanian atap dan balkon. (*)
Informasi Seputar Tiongkok