Lama Baca 2 Menit

Menlu RI Bertemu Menlu Rusia dan China, Bahas Apa?

01 April 2022, 06:00 WIB

Menlu RI Bertemu Menlu Rusia dan China, Bahas Apa?-Image-1

Menlu RI dan Menlu Russia bertemu - Image from berbagai sumber. Segala keluhan terkait hak cipta silahkan hubungi kami


Jakarta, bolong.id - Menteri Luar Negeri (Menlu) Indonesia Retno Marsudi bertemu dengan Menlu Rusia Sergey Lavrov. Keduanya bertemu di sela-sela acara Neighbouring Countries of Afghanistan + Afghanistan Foreign Ministers Dialogue di Tunxi, Tiongkok.

"Di sela-sela pertemuan, saya melakukan tiga pertemuan bilateral dan saya ingin mulai dengan pertemuan bilateral saya dengan Menlu Rusia Sergey Lavrov. Ini adalah komunikasi kami yang kedua belakangan ini, setelah sebelumnya kami melakukan pembicaraan per-telepon," kata Menlu Retno dalam konferensi pers virtual, Rabu (31/3/2022).

Dalam pertemuan tersebut, Retno mengatakan kembali membahas masalah dan isu Ukraina dengan Lavrov.

"Kali ini kembali kita membahas isu mengenai Ukraina. Saya menekankan kembali posisi prinsip Indonesia yang konsisten dipegang teguh oleh Indonesia... termasuk penghormatan terhadap hukum internasional dan prinsip-prinsip Piagam PBB... seperti kedaulatan dan integritas wilayah," tambahnya.

Selain bertemu dengan Menlu Rusia, Retno juga bertemu dengan Menlu Iran Hossein Amirabdollahian dan Menlu Tiongkok Wang Yi.

Bersama Amirabdollahian, Retno membahas peningkatan perdagangan kedua negara, perundingan PTA, apresiasi kerja sama kesehatan dengan Iran termasuk dalam Robotic Telesurgery Centers dan aplikasi Telemedicine, serta isu Palestina.

Sementara dengan Menlu Wang, Retno awalnya menyampaikan duka cita atas kecelakaan pesawat China Eastern Airline MUJ5735 beberapa saat lalu.

Dengan Tiongkok, Retno membahas isu bilateral seperti perdagangan antar kedua negara serta isu kawasan dan internasional, terutama soal situasi di Afghanistan dan Ukraina.

Adapun pertemuan yang dihadiri oleh Tiongkok, Rusia, Iran, Pakistan, Tajikistan, Uzbekistan, Turkmenistan dan Afghanistan ini diadakan untuk membahas masalah Afghanistan pasca dipimpin oleh Taliban.