Lama Baca 5 Menit

E-Commerce China Dorong Minat Komoditas Unggulan Asia Tenggara Termasuk Indonesia

01 May 2021, 07:30 WIB

E-Commerce China Dorong Minat Komoditas Unggulan Asia Tenggara Termasuk Indonesia-Image-1

Acara Musim Emas 2021 Buah Thailand - Image from China News

Shanghai, Bolong.id - Di bawah pengaruh pandemi covid-19, momentum produk-produk berkualitas tinggi yang datang ke Tiongkok dari negara-negara Asia Tenggara justru meningkat. Platform e-commerce baru asal Tiongkok dilaporkan banyak berkontribusi pada peningkatan ini dan performa Thailand adalah yang paling baik.

Dilansir dari China News pada rabu (28/4/2021), komoditas yang menjadi primadona konsumen Tiongkok di berbagai platform e-commerce seperti Pinduoduo, Hema Xiansheng, dan Dingdong Maicai adalah pisang Filipina, durian Malaysia, manggis Indonesia, dan buah naga Vietnam. Sementara itu, data dari Dingdong Shopping Mall menunjukkan, Thailand selalu menjadi sumber utama buah impor dari Asia Tenggara, baik dalam hal volume dan varietas penjualan. Negeri Gajah Putih ini pun menguasai hingga lebih dari 80% pasar buah impor. 

Sementara itu, Departemen Promosi Perdagangan Internasional Kerajaan Thailand dan Kantor Komersial Konsulat Jenderal Kerajaan Thailand di Shanghai pun bersama-sama meluncurkan "Musim Emas Buah Thailand 2021 - Festival Komoditas Thailand bersama dengan Pinduoduo". Lebih dari 50 produk berkualitas tinggi seperti buah-buahan, minuman, dan produk kecantikan dari Thailand diprioritaskan untuk masuk dalam platform. Subsidi puluhan milyar dari Pinduoduo dan siaran langsung juga akan diarahkan ke produk di atas. 

Data menunjukkan selama pandemi 2020 total impor buah Thailand meningkat dan sama sekali tidak menurun hingga mencapai US $ 4,016 miliar. Angka ini menunjukkan peningkatan 2,9% dibandingkan tahun sebelumnya. Zhuang Yanlan, Konsulat Jenderal Perdagangan Kerajaan Thailand di Shanghai menyatakan, Tiongkok mengizinkan impor 22 jenis buah segar dari Thailand. Saat ini sebagian besar varietas yang diimpor ke Tiongkok adalah durian, manggis, lengkeng, kelapa muda, mangga, dan sebagainya. Untuk volume impor durian sendiri bahkan mencapai 575.000 ton dengan total nilai 2,301 miliar dollar AS atau meningkat 43,5%. 

Pembukaan paviliun nasional pada platform e-commerce Tiongkok dan penggunaan fasilitas ruang siaran langsung (live streaming) untuk berinteraksi dengan konsumen Tiongkok di depan kamera juga menguntungkan perusahaan-perusahaan Indonesia tahun lalu.

Paviliun Nasional Indonesia memasuki platform e-commerce Tiongkok dan mempertemukan lebih dari 20 produk ikonik Indonesia seperti Sarang Burung Ny. Yan, Wafer Richeese Nabati, Air Kelapa Kara, Indomie, dan vitamin rambut Ellips. Banyak produk bergizi, produk gourmet, dan perawatan tubuh yang didiskon besar-besaran berkat subsidi.

Konsul Jenderal Indonesia di Shanghai, Deny W. Kurnia juga sempat muncul pada sesi live streaming. Ia mengatakan "Tiongkok adalah salah satu pasar ekspor dan sumber impor terbesar Indonesia, dan kedua belah pihak telah mempertahankan pertukaran ekonomi dan perdagangan yang baik dan hubungan kerja sama untuk waktu yang lama."

“Indonesia memiliki banyak komoditas dan masih banyak produk berkualitas tinggi yang menunggu untuk dieksplorasi, dengan harapan dapat meningkatkan kesan Indonesia kepada lebih banyak konsumen di Tiongkok,” tambahnya.

Siaran langsung yang dilakukan Deny hari itu pun berhasil menarik lebih dari 450.000 konsumen Tiongkok yang menonton secara daring dan berhasil mendorong pesanan produk Indonesia hingga hampir 280%. Penjualan produk mi instan Indomie sendiri berhasil melebihi 10.000 bungkus. 

Para aktor dalam industri terkait pun percaya bahwa melalui live streaming, pembukaan paviliun nasional, dan peluncuran produk yang disesuaikan untuk pasar Tiongkok melalui berbagai platform e-commerce lokal Tiongkok dapat menghadirkan lebih banyak kesempatan baru bagi produk berkualitas tinggi dari negara-negara Asia Tenggara. Platform perdagangan online ini juga tidak hanya dapat digunakan untuk promosi perdagangan melainkan juga menjadi jendela untuk pertukaran budaya serta menciptakan hubungan saling menguntungkan bagi Tiongkok dan negara-negara lainnya. (*)


Informasi Seputar Tiongkok