Lama Baca 3 Menit

China Bangun 100 Rudal Balistik, AS Khawatir?

04 July 2021, 07:43 WIB

China Bangun 100 Rudal Balistik, AS Khawatir?-Image-1

Rudal nuklir strategis antarbenua Dongfeng-41 - Image from Reuters

Gansu, Bolong.id - The Washington Post melaporkan pada hari Rabu (30/6/2021) bahwa Tiongkok diduga telah mulai membangun lebih dari 100 silo (bangunan bawah tanah tempat peluru kendali) rudal balistik antarbenua di gurun dekat Yumen, Gansu di barat laut. Konstruksi tersebut mungkin mengindikasikan bahwa Beijing secara substansial memperluas kekuatan nuklirnya.

The Washington Post mengatakan, citra satelit komersial yang diperoleh para peneliti di James Martin Center for Non-Proliferation Research di Monterey, California menunjukkan bahwa ada konstruksi sedang berlangsung di belasan tempat di zona kering Provinsi Gansu, Tiongkok seluas ratusan mil persegi. Sejumlah 119 lokasi konstruksi ini sangat mirip dan fitur-fiturnya serupa dengan fasilitas peluncuran hulu ledak nuklir dan rudal balistik Tiongkok yang sudah ada.

Dilansir dari VOA pada Kamis (1/7/2021), penyelesaian pembangunan lebih dari 100 silo rudal baru ini akan merepresentasikan perubahan bersejarah dalam persenjataan nuklir Tiongkok. Sejauh ini, diyakini bahwa jumlah senjata nuklir milik Tiongkok jauh lebih sedikit daripada Amerika Serikat dan Rusia, yakni berkisar antara lebih dari 200-300 buah. Namun, laporan ini menyebutkan bahwa jumlah sebenarnya dari rudal baru belum diketahui.

The Washington Post mengutip Jeffrey Lewis, direktur Program Non-Proliferasi Asia Timur di Pusat Studi Non-Proliferasi James Martin, yang mengatakan bahwa konstruksi skala besar ini menunjukkan bahwa pembangunan ini adalah upaya Tiongkok untuk memperkuat kredibilitas pencegahan nuklirnya. Adapun dikatakan Lewis dan rekannya Decker Eveleth menemukan lokasi konstruksi setelah berminggu-minggu mempelajari citra satelit komersial.

Menurut The Washington Post, Lewis percaya bahwa silo ini mungkin dirancang untuk rudal balistik antarbenua Dongfeng-41 yang dapat membawa banyak hulu ledak dan dapat mencapai target sejauh 9.300 mil. Lewis mengatakan bahwa pekerjaan penggalian utama di situs tersebut dimulai pada awal tahun ini, meskipun persiapannya mungkin memakan waktu beberapa bulan.

The Washington Post mengaku telah mengirim email dan faks untuk meminta komentar kepada Kementerian Luar Negeri Tiongkok dan Kedutaan Besar Tiongkok di Washington. Sejauh ini, kantor berita tersebut belum menerima tanggapan. Sementara itu, Departemen Pertahanan Tiongkok sendiri juga tidak menanggapi pertanyaan tentang proyek pembangunan silo dalam laporan tersebut.(*)


Informasi Seputar Tiongkok