Ladang jagung yang terendam di Shanxi - Image from People Visual
Shanxi, Bolong.id - Provinsi Shanxi Utara mengumumkan tanggap darurat level tertinggi ketiga sejak Rabu (6/10/2021) setelah hujan lebat berlangsung berhari-hari dan menewaskan sedikitnya empat orang dan melukai puluhan lainnya. Sekitar 20.000 penduduk di seluruh provinsi pun harus direlokasi karena banjir dan tanah longsor.
Hujan deras sejak Sabtu (2/10/2021) membanjiri bagian Yuncheng di Sungai Fen, dengan debit air mencapai lebih dari 1.000 meter kubik per detik yang merupakan tertinggi dalam 40 tahun terakhir. Lebih dari dua lusin tambang batu bara dan 74 tempat wisata, termasuk yang ada di kota kuno Pingyao, ditutup karena cuaca buruk. Stasiun televisi pemerintah China Central Television juga melaporkan, 25 meter bagian dari tembok kota kuno di Pingyao juga runtuh.
Dilansir dari Sixth Tone pada Jumat (8/10/2021), ibu kota provinsi Taiyuan, bersama dengan kota Jinzhong, Lüliang, dan Linfen, juga terkena dampak tanah longsor dan banjir. Menurut Kantor Berita Xinhua, provinsi Shaanxi dan Henan, tempat banjir dahsyat menewaskan lebih dari 300 orang pada Juli, juga mengalami hujan lebat.
Otoritas setempat yang bermarga Li menyebutkan, sudah lebih dari 8.000 penduduk mengungsi. Ia pun menyebutkan bahwa hampir semua rumah berdinding lumpur di kota itu telah hancur.
“Warga kami sangat terpukul, terutama petani, yang jagung dan kurmanya semua terendam sekarang,” kata Li.
Pihak berwenang telah mengerahkan beberapa tim penyelamat untuk memindahkan penduduk dari daerah yang terkena bencana ke tempat yang aman. Sementara itu, berbagai kelompok telah mengorganisir upaya bantuan untuk membantu mereka yang membutuhkan.
Informasi Seputar Tiongkok
Advertisement