Lama Baca 2 Menit

Kabar Baik! RI Tak Lagi Defisit Dagang dengan China di 2023

09 October 2021, 07:44 WIB

Kabar Baik! RI Tak Lagi Defisit Dagang dengan China di 2023-Image-1

Menteri Perdagangan Indonesia Muhammad Lutfi - Image from Dari berbagai sumber. Segala keluhan terkait hak cipta silahkan hubungi kami

Jakarta, Bolong.id - Pemerintah melalui Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi, mengatakan bahwa perdagangan Indonesia tidak akan lagi mengalami defisit perdagangan dengan Tiongkok pada 2023.

"Perdagangan dengan China kita selalu defisit sejak 2006, terutama saat penandatangan ASEAN China Free Trade Agreement (ACFTA). Dalam waktu yang tidak begitu lama lagi, perdagangan kita dengan China yang selama ini selalu defisit akan mendapat keseimbangan baru," katanya dalam Indonesia Knowledge Forum 2021, Kamis (7/10/2021).

Lutfi mengatakan, industrialisasi dan hilirisasi komoditas pertambangan yang akan mendorong hal ini terjadi. Ia pun menyebutkan contoh hilirisasi yang sudah dilakukan, mulai dari komoditas unggulan besi/baja hingga menjadi
stainless steel, aluminium dari bauksit, hingga produk tembaga dan emas.

Menurut Lutfi, saat ini Indonesia sudah menjual barang industri berteknologi tinggi sehingga butuh perjanjian dagang supaya bisa lebih mudah melakukan penetrasi pasar global dan non-tradisional.

"Itu yang akan menjadi pilar ekspor kita ke depan," katanya.

Pada semester I-2021, Indonesia mencatatkan nilai ekspor ke Tiongkok sebesar US$ 22,45 miliar (Rp 319 T) dan nilai impor US$ 25,63 miliar (Rp 365 T). Artinya, Indonesia masih mengalami defisit US$ 3,19 miliar (Rp 45 T).

Akan tetapi, sebenarnya angka ini relatif jauh lebih rendah dibandingkan periode-periode sebelumnya. Selama ini, Indonesia kerap mencatatkan defisit yang terlalu tebal dengan Tiongkok. 

Lutfi pun meyakini defisit perdagangan dengan Tiongkok berpotensi terus menipis pada semester II-2021.