Lama Baca 3 Menit

Tiongkok Berikan 570 Miliar Untuk Bantu Buruh di Tengah Pandemi COVID 19

28 March 2020, 00:54 WIB

Tiongkok Berikan 570 Miliar Untuk Bantu Buruh di Tengah Pandemi COVID 19-Image-1

Image from : Gambar berasal dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat langsung menghubungi kami

Federasi Serikat Buruh Seluruh Tiongkok baru-baru ini mengeluarkan edaran tentang pengalokasian dana bantuan khusus sebesar 250 juta yuan (setara dengan 570 milyar rupiah)  dari pemerintah pusat untuk memenuhi kebutuhan dasar para buruh yang membutuhkan selama pandemi COVID 19. 

Menurut edaran tersebut, serikat buruh lokal harus memberikan subsidi kepada buruh dengan kesulitan besar selama pandemi COVID 19. Setelah dana bantuan telah didistribusikan ke federasi serikat buruh dari semua provinsi, semua daerah diwajibkan untuk menyederhanakan prosedur, mempercepat pengajuan alokasi dana, dan pusat bantuan harus distribusikan kepada keluarga buruh yang membutuhkan dengan tepat waktu. Serikat buruh lokal juga harus meningkatkan dukungan kepada buruh yang membutuhkan bersamaan dengan meningkatnya harga bahan pokok selama pandemi. Disesuaikan pula dengan kondisi daerah lokal, tunjangan hidup untuk pekerja dengan kesulitan yang parah dapat ditingkatkan selama periode pandemi COVID 19.

Serikat buruh lokal harus secara komprehensif mengerahkan dan membuat peraturan keseluruhan untuk pencegahan dan pengendalian wabah COVID 19. Di daerah berisiko rendah, harus membantu pemecahan masalah pada buruh di perkotaan, juga mencari tahu dampak pandemi pada buruh miskin kota. Di daerah berisiko tinggi, sumber daya yang ada harus dikoordinasikan untuk memastikan mata pencaharian dasar buruh yang membutuhkan dan menyediakan alat pelindung diri yang diperlukan untuk pencegahan dan penanganan pandemi. 

Surat edaran menekankan bahwa perlu untuk mencegah terjadinya kemiskinan berulang. Bagi pekerja yang terkena dampak pandemi dan tidak dapat dipekerjakan, dan mereka yang penghasilan dasarnya berkurang akan dimasukkan ke dalam daftar paket penyelamatan pemerintah; pekerja yang belum dicakup oleh sistem bantuan sosial lainnya harus sementara dibantu. Sementara itu, diperlukan pula peningkatan layanan publik. Harus memperhatikan tenaga medis, petugas penyelamat, polisi, pekerja di tingkat bawah, sukarelawan dan personil lainnya, serta bekerja sama dengan pasukan sosial untuk menyediakan layanan konseling psikologis.


Editor: Aisyah Hidayatullah