Lama Baca 3 Menit

Indonesia Kurangi Ekspor Minyak Sawit, China Bakal Kesulitan

25 April 2022, 15:40 WIB

Indonesia Kurangi Ekspor Minyak Sawit, China Bakal Kesulitan-Image-1

ilustrasi minyak sawit - Image from berbagai sumber. Segala keluhan terkait hak cipta silahkan hubungi kami

Beijing, Bolong.id Indonesia pemasok minyak sawit besar dunia. Sedangkan Tiongkok, salah satu importirnya. Indonesia segera mengurangi ekspor. Maka, persediaan minyak sawit di Tiongkok bakal terpengaruh.

Dilansir dari 金十新媒体 pada (25/4/2022) untuk memastikan pasokan normal minyak sawit dalam negeri, Indonesia mengumumkan mulai tanggal 28 April 2022, Indonesia akan menangguhkan ekspor minyak sawit dan bahan baku terkait.

Minyak sawit adalah salah satu minyak nabati yang paling banyak dikonsumsi di dunia. Untuk mie instan, aneka kue, ayam goreng, dan permen.

Pada 2020/21, produksi minyak sawit Indonesia mencapai 43.500 ribu ton atau 59,70% dari total dunia.

"Larangan minyak" Indonesia telah membawa dampak besar pada pasokan minyak nabati global.

Pada hari yang sama, harga minyak kedelai berjangka internasional melonjak, mencapai setinggi 83,21 sen per pon, level tertinggi dalam sejarah. 

"Harga minyak" tetap tinggi tahun ini Menurut statistik, harga minyak kedelai internasional telah meningkat hampir 50% tahun ini. 

Larangan Indonesia terhadap ekspor minyak nabati dan bahan baku terkait telah membuat pasokan minyak nabati global semakin ketat, dan harga dapat naik lebih jauh.

Salah satu penyebab kelangkaan minyak sawit adalah kelangkaan penggantinya. Pada tahun 2021 , Rusia dan Ukraina akan mengekspor total 10,45 juta ton minyak bunga matahari, menyumbang 78,3% dari total ekspor global. 

Tahun ini, ketegangan antara kedua negara terus mengganggu pasokan minyak bunga matahari, yang menyebabkan peningkatan tajam dalam permintaan global untuk minyak nabati lainnya.

Tiongkok adalah importir utama minyak sawit dari Indonesia. Penghentian ekspor Indonesia akan berdampak pada pasar minyak sawit Tiongkok. Pada kuartal pertama tahun ini, minyak sawit Indonesia adalah 52% dari total impor Tiongkok.

Untuk memastikan pasokan minyak nabati yang cukup di Tiongkok, Tiongkok sekali lagi menekankan perlunya meningkatkan kapasitas produksi kedelai dan minyak dalam negeri. (*)