Lama Baca 3 Menit

WHO: Infeksi COVID-19 Baru Global Menurun Tiga Minggu Berturut-turut

03 February 2021, 11:12 WIB


WHO: Infeksi COVID-19 Baru Global Menurun Tiga Minggu Berturut-turut-Image-1

Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus, direktur jenderal WHO - Gambar diambil dari berbagai sumber segala keluhan terhadap hak cipta dapat menghubungi kami

Jenewa, Bolong.id - Jumlah infeksi COVID-19 baru yang dilaporkan secara global turun lagi minggu lalu menjadikannya periode tujuh hari ketiga berturut-turut di mana kasus baru terus menurun, menurut Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO), Tedros Adhanom.

Tedros membuat pengumuman dalam briefing media COVID-19 pada hari Senin (1/2), tetapi dia memperingatkan agar tidak berpuas diri dalam perjuangan untuk menghentikan virus. Dilansir dari CGTN pada Selasa (02/02/2021).

“Masih banyak negara dengan jumlah kasus yang terus meningkat, namun secara global hal ini menjadi berita yang menggembirakan,” ujarnya.

"Namun, kami telah berada di sini sebelumnya. Selama setahun terakhir, ada saat-saat di hampir semua negara ketika kasus COVID-19 menurun, dan pemerintah terlalu cepat membuka diri dan orang-orang lengah, hanya agar virus datang kembali."

Pernyataan Tedros datang ketika jumlah kasus COVID-19 secara global melampaui angka 103 juta dengan jumlah kematian melebihi 2,23 juta.

Kepala WHO mencatat bahwa negara-negara telah mulai meluncurkan vaksinasi massal untuk melawan penyakit tersebut, tetapi menyerukan agar tetap mematuhi protokol yang ditetapkan yang bertujuan untuk mengekang penyebaran virus lebih lanjut.

"Mengontrol penyebaran virus COVID-19 menyelamatkan nyawa sekarang, dan menyelamatkan nyawa di kemudian hari dengan mengurangi kemungkinan munculnya lebih banyak varian. Dan itu membantu memastikan vaksin tetap efektif," katanya. 

Sebelumnya, Tedros memperingatkan terhadap bahaya "nasionalisme vaksin", dengan mengatakan situasi vaksin COVID-19 dapat mengakibatkan ketidaksetaraan yang mencolok.

Mengingat kekhawatiran bahwa negara-negara dengan dompet yang lebih kecil mungkin tertinggal di belakang antrian, WHO meluncurkan skema internasional, COVAX, untuk membantu memastikan akses yang adil ke jab. Namun, mereka kesulitan mengumpulkan dana yang dibutuhkan. (*)

Alifa Asnia/Penerjemah

Lupita/Penulis