Lama Baca 3 Menit

Pemilihan Ketum PERPIT ke-6, Seperti Apa?

12 April 2022, 18:11 WIB

Pemilihan Ketum PERPIT ke-6, Seperti Apa?-Image-1

Ilustrasi ketua ke-5 (kiri) dan ketua ke-6 (kanan) - Image from berbagai sumber Internet. Segala keluhan terkait hak cipta silahkan hubungi kami

Jakarta, Bolong.id - Perhimpunan Pengusaha Indonesia Tionghoa (PERPIT) mengadakan rapat umum di Jakarta pada 9 April. Abdul Alek Soelystio (張錦雄) terpilih sebagai presiden ke-6, dengan masa jabatan hingga 2027.

Dilansir dari 中国新闻网 pada (11/4/2022) Usai pemilihan, Kiki Barki (紀輝琦), sebagai presiden ke-5 Perhimpunan Pengusaha Indonesia Tionghoa (PERPIT), menyerahkan bendera kepada Abdul Alek Soelystio (張錦雄).

Abdul Alek Soelystio (張錦雄) sebelumnya adalah wakil ketua eksekutif dan ketua eksekutif asosiasi.

Perhimpunan Pengusaha Indonesia Tionghoa (PERPIT) didirikan pada tahun 2001, berkantor di Jakarta Pusat, dan saat ini memiliki cabang di 5 provinsi di Indonesia. 

Ketua pendirinya adalah Yang Kelin (杨克林), ketua umum pertama dan kedua Chen Dajiang (陈大江), dan ketua umum ketiga hingga kelima Kiki Barki (纪辉琦).

Sebagai organisasi non profit pengusaha Tionghoa Indonesia, Perhimpunan Pengusaha Indonesia Tionghoa (PERPIT), menganut tujuan menyatukan pengusaha Tionghoa dan memajukan pembangunan ekonomi Indonesia, dan selalu menganut prinsip menyatukan pengusaha Tionghoa, mencari titik temu sambil memesan perbedaan, dan secara aktif memanfaatkan platform PERPIT. 

Konstruksi ekonomi dan sosial Indonesia mendorong pertukaran serta kerja sama antara pengusaha Tionghoa Indonesia dan pengusaha Tionghoa dari seluruh dunia.

PERPIT memiliki reputasi tinggi dan pengaruh luas dalam komunitas Tionghoa Indonesia, dan telah memainkan peran unik dalam memperkuat komunikasi antara perusahaan Tionghoa dan pemerintah pusat dan daerah Indonesia di semua tingkatan.

Selama bertahun-tahun, PERPIT telah berperan sebagai jembatan dan penghubung dalam pertukaran dan kerja sama antara Indonesia dan Tiongkok di bidang politik, ekonomi, budaya, pendidikan, dll.

Pada tahun 2015, asosiasi tersebut berhasil menjadi tuan rumah Konferensi Pengusaha Tiongkok Dunia ke-13 di Bali, menarik lebih dari 2.700 pengusaha Tiongkok dari seluruh dunia.

Pada hari yang sama, Abdul Alek Soelystio (張錦雄) memanggil anggota asosiasi dalam pidato pemilihannya. Menghadapi Covid-19 saat ini yang masih menjadi ancaman bagi kesehatan manusia di banyak bagian dunia, perang di Rusia dan Ukraina telah menyebabkan melonjaknya harga pangan dan energi global. 

Perubahan iklim juga telah membawa ancaman yang tidak terduga terhadap pembangunan manusia. Dalam menghadapi situasi yang rumit, kita harus yakin bahwa "jalan masih panjang dan jalan akan datang", bersatu, bekerja keras untuk membuat dan menyambut momen ketika bunga musim semi bermekaran. (*)

Informasi Seputar Tiongkok