ilustrasi konferensi pers kementerian pendidikan china - Image from berbagai sumber. Segala keluhan terkait hak cipta silahkan hubungi kami
Beijing, Bolong.id – Kementerian Pendidikan Tiongkok menyelidiki serius dan menghukum pelaku yang merugikan dunia pendidikan, yakni pungli atau pungutan liar.
Dilansir dari 环球网 pada (30/5/2022), beberapa hari lalu, Konferensi Gabungan Nasional Antar Kementerian Pengendalian Pungutan Liar bidang pendidikan mengeluarkan edaran perintah penyelidikan pungli.
Surat tersebut menunjukkan bahwa departemen administrasi pendidikan di provinsi Hebei, Shanxi, Hainan, Jiangsu dan Shandong, bersama dengan departemen terkait, memverifikasi dan menangani masalah biaya ilegal yang dibebankan oleh sekolah kepada murid atau calon murid.
Contoh kasus, SMA di Kota Baoding, Provinsi Hebei memungut biaya ilegal untuk pengajaran komputer tablet. Sekolah tersebut memaksa siswa membeli komputer tablet yang disediakan sekolah tersebut.
Sekolah tersebut dinyatakan melanggar aturan. Aturannya, dilarang memaksa atau menyiratkan siswa dan orang tua untuk membeli perangkat lunak atau bahan bantu pengajaran yang ditentukan.
Contoh lain, biaya ilegal di SMA di Kota Yuncheng, Provinsi Shanxi yang memaksa siswa untuk mengajukan kartu identitas siswa elektronik.
Pada tahun 2021, Sekolah Menengah tersebut akan bekerja sama dengan Yuncheng Telecom Co., Ltd. untuk memaksa siswa mengajukan kartu ID siswa elektronik, dengan biaya 300 yuan (sekitar Rp656.157) per siswa. Sekolah melanggar ketentuan bahwa “sekolah tidak boleh mengadakan pengadaan barang tanpa izin”.
Surat Edaran tersebut menekankan bahwa departemen administrasi pendidikan lokal dan sekolah dari semua tingkatan dan jenis (termasuk taman kanak-kanak) harus belajar dari masalah yang telah terjadi. (*)
Advertisement