Lama Baca 5 Menit

Dialog Wang Yi dengan Pemimpin kerjasama Indonesia-China dan Menteri Koordinator Luhut

07 December 2021, 14:37 WIB

Dialog Wang Yi dengan Pemimpin kerjasama Indonesia-China dan Menteri Koordinator Luhut-Image-1

Foto bersama Wang Yi (kiri) dari Tiongkok dan Luhut (kanan) dari Indonesia - Image from Dari berbagai sumber. Segala keluhan terkait hak cipta silahkan hubungi kami

Anji, Bolong.id - Anggota Dewan Negara Tiongkok dan Menteri Luar Negeri Tiongkok, Wang Yi mengadakan pembicaraan dengan pemimpin kerjasama Indonesia dengan Tiongkok serta Menteri Koordinator, Luhut, di Anji, Zhejiang.

Dilansir dalam 中国新闻网 pada (6/12/2021), Menteri Luar Negeri Tiongkok, Wang Yi mengatakan bahwa “di bawah arahan strategis Presiden Xi Jinping dan Presiden Joko Widodo, hubungan Tiongkok-Indonesia terus berkembang pesat dan stabil. 

Kedua belah pihak berhasil meluncurkan dialog tingkat tinggi dan mekanisme kerja sama untuk melepaskan peran "penggerak empat roda" dalam politik, ekonomi, sosial, dan maritim, serta mempromosikan kualitas kerja sama strategis komprehensif antara kedua negara.

Indonesia sebagai negara berkembang yang besar dan menjadi mitra strategis yang komprehensif bagi Tiongkok selalu memahami, mempercayai, dan mendukung satu sama lain. 

Kedua belah pihak harus bergerak menuju pembangunan komunitas dengan masa depan bersama dan secara kokoh memajukan kerja sama praktis di berbagai bidang. 

Tiongkok akan mendukung penuh Indonesia menjadi tuan rumah KTT G20 tahun 2022 dan bersedia bersama-sama mendorong G20 untuk berperan aktif dalam mendorong pemulihan dan pembangunan dunia serta meningkatkan tata kelola ekonomi global.

Wang Yi mengatakan bahwa kerja sama vaksin Tiongkok-Indonesia terus memimpin di tingkat regional dan global. Kerjasama ini telah menjadi model di antara negara berkembang. 

Terutama utama memerangi pandemi Covid-19. Tiongkok bersedia bekerjasama dengan Indonesia untuk mengimplementasikan inisiatif penting dari Xi Jinping tentang "Tiongkok-ASEAN Health Shield" dan terus memperdalam kerja sama dalam penelitian, pengembangan vaksin serta obat-obatan. 

Selain itu juga mendukung perusahaan Tiongkok dalam melakukan kerjasama teknis dengan Indonesia untuk membantu membangun pusat produksi vaksin regional, serta mendorong terwujudnya keamanan vaksin."

“Dalam 10 bulan pertama tahun ini, volume perdagangan bilateral meningkat lebih dari 50% dari tahun ke tahun. Kedua belah pihak harus terus memanfaatkan mekanisme dan kelompok kerja perdagangan tanpa hambatan seperti China International Import Expo (CIIE), Tiongkok-ASEAN Expo dan CIFIT untuk mempromosikan kerjasama ekonomi dan investasi perdagangan antara kedua negara, dan mempercepat pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung, Untuk memperluas kerjasama pembangunan yang ramah lingkungan dengan energi baru dan kendaraan listrik," kata Wang Yi.

Luhut mengucapkan terima kasih yang tulus kepada Tiongkok yang telah memberikan vaksin, obat-obatan, dan dukungan material pencegahan pandemi Covid-19 kepada Indonesia dan membantu mencapai tingkat vaksinasi yang tinggi. 

Hal ini sepenuhnya untuk mencerminkan persahabatan Tiongkok dengan Indonesia dan dengan tegas menganut kebijakan satu Tiongkok untuk menentang campur tangan dalam urusan dalam negeri. 

Indonesia sangat mementingkan dan akan mempercepat pembangunan bersama proyek-proyek utama “Belt and Road” dengan Tiongkok, dengan cara memperkuat infrastruktur, perdagangan dan investasi, perawatan kesehatan, pembangunan ramah lingkungan, dan kerja sama maritim. 

Indonesia secara aktif mendukung inisiatif pembangunan global dan percaya bahwa inisiatif tersebut akan memberikan dorongan kuat ke dalam peran G20 sebagai platform kerja sama ekonomi global.

Kedua belah pihak mengaku puas dengan konsensus luas yang dicapai selama pembicaraan dan menantikan pertemuan kedua mekanisme dialog dan kerja sama kedua negara di Indonesia tahun depan. 

Kedua perwakilan negara juga bertukar pandangan tentang masalah demokrasi, mereka sepakat bahwa semua negara harus mempromosikan demokrasi sesuai dengan kondisi nasional mereka sendiri, dan menilai kepuasan rakyat mereka sendiri daripada memaksakan standar pada orang lain. (*)

Informasi Seputar Tiongkok