Lama Baca 2 Menit

New Normal di Tiongkok Bikin Warga Di Sana Hura-hura

14 June 2020, 14:59 WIB

New Normal di Tiongkok Bikin Warga Di Sana Hura-hura-Image-1

tiffany & co - Image from Gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami.

Beijing, Bolong.id - Daya beli barang mewah yang meningkat pesat di Tiongkok sekarang ini sebenarnya terjadi karena dampak dari masyarakat kalangan atas yang sedang merasa bosan, namun tidak bisa berjalan-jalan dengan bebas karena diberlakukannya New Normal. Hal ini dibuktikan dengan masih banyaknya warga yang memilih untuk tetap tinggal di rumah dan menahan diri untuk keluar. Mereka yang menetap di rumah pun mempunyai kecenderungan untuk berbelanja barang mewah, bahkan banyak juga warga yang memilih untuk membeli barang-barang yang lebih murah dan tidak bermerek.

Dilansir dari cnn.com, seorang analis di Bernstein bernama Lucas Solca mengatakan, saat ini Tiongkok sedang dalam masa pemulihan pasca COVID-19. Akibatnya, banyak perusahaan barang mewah yang menjual tas, sepatu, bahkan perhiasan, mengalami kenaikan penjualan. Beberapa perusahaan ternama yang telah mengalami peningkatan pendapatan salah satunya adalah merk Tiffanny & Co. Perusahaan tersebut mendapatkan kenaikan penjualan sebesar 90% pada bulan Mei 2020, dibandingkan dengan penjualan pada bulan yang sama pada tahun sebelumnya.

Akan tetapi, penjualan barang-barang mewah diprediksi bisa saja mengalami penurunan sebesar 35% dengan total pendapatan di sekitar angka 180 miliar hingga 220 miliar euro (setara Rp 2800-3500 triliun). Angka tersebut lebih kecil apabila dibandingkan angka keuntungan sebelum adanya COVID-19, yang dapat mencapai sebesar 281 miliar euro (sekitar Rp 4480 triliun rupiah). Peningkatan dalam pembelian barang-barang mewah di Tiongkok juga diperkirakan tidak akan bertahan lama, karena hal ini merupakan efek sementara saja, karena masih ada pembatasan sosial di sana.