Seorang wanita menunjukkan uang kertas dan koin yang termasuk dalam renminbi seri kelima edisi 2019. [Foto/Xinhua] - Image from img2.chinadaily.com.cn
Beijing, Bolong.id - Mata uang Tiongkok kemungkinan akan mempertahankan kekuatannya sebagai tempat berlindung yang aman bagi investor global yang mencari perlindungan dari konflik geopolitik, kata para ahli pada hari Kamis.
Dilansir dari new.qq pada Jumat (25/02/2022), mata uang Tiongkok ini diperkirakan akan tetap menarik bahkan di tengah kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve AS, berkat fundamental ekonomi Tiongkok yang stabil, pertumbuhan ekspor yang tangguh, dan prospek pengembalian yang menarik pada aset keuangan Tiongkok, kata mereka.
Yuan (mata uang Tiongkok) juga diperkirakan akan tetap relatif kuat mengingat kepercayaan investor global terhadap ekonomi Tiongkok, mempertahankan fleksibilitas dua arah dengan ruang terbatas untuk melemah.
Yuan yang kuat akan mampu mengatasi tekanan arus keluar modal yang disebabkan oleh pelonggaran moneter dan memperluas ruang bagi People's Bank of China, bank sentral negara Tiongkok, untuk mendukung perekonomian dengan memangkas suku bunga dan rasio persyaratan cadangan.
Yuan telah memperoleh status sebagai mata uang safe-haven selama gejolak pasar baru-baru ini. Mata uang telah terapresiasi karena investor mencari stabilitas karena ketegangan geopolitik yang meningkat mengguncang pasar global.
Selama perdagangan intraday pada Rabu (23/2), Yuan di Tiongkok naik diatas angka 6,32 terhadap dolar AS, mencapai level terkuatnya dalam hampir empat tahun, setelah naik sebanyak 178 basis poin pada Rabu, pelacak pasar Wind Info mengatakan.
Kuatnya Yuan ditopang dengan menghindari risiko investor serta fundamental ekonomi Tiongkok yang stabil, mendorong pertumbuhan ekspor, dan menahan inflasi yang menjaga daya beli mata uang, kata Wang Youxin, peneliti senior di Bank of China.
Para ahli memperkirakan bahwa yuan akan tetap kuat tahun ini dan berfluktuasi di kisaran 6,3 hingga 6,4 terhadap dolar. Ekspor Tiongkok harus tetap tangguh karena kapasitas pasokan belum sepenuhnya pulih di negara berkembang lainnya, tambahnya.
Peningkatan proporsi Yuan dalam mata uang pembayaran global juga akan memberikan dukungan kuat bagi stabilitas dasar nilai tukar Yuan.
Bahkan pada pergeseran kebijakan moneter Fed dapat menyebabkan risiko limpahan, nilai tukar Yuan masih memiliki kepercayaan diri dan ruang yang cukup untuk bermanuver, mengawal stabilitas dan perkembangan jangka panjang ekonomi Tiongkok.(*)
Informasi Seputar Tiongkok
Advertisement