Lama Baca 3 Menit

Influencer Tiongkok Ping Rong Didenda Rp143,3 Miliar, Gara-gara Berbohong Soal Pendapatan

28 February 2022, 16:05 WIB

Influencer Tiongkok Ping Rong Didenda Rp143,3 Miliar, Gara-gara Berbohong Soal Pendapatan-Image-1

Tangkapan layar akun Pingrong - Image from p9.itc.cn

Beijing, Bolong.id - Ping Rong (平荣), seorang influencer dengan pengikut lebih dari 24 juta orang dari Tiongkok dan memiliki lebih dari 1,5 juta anggota grup penggemar, dihukum membayar denda sebesar USD10 juta atau mencapai 62 juta yuan (sekitar Rp.143 miliar) karena berbohong soal pendapatan.

Dilansir dari sohu.com pada Selasa (22/02/2022), menurut situs Biro Perpajakan provinsi Guangdong, Tiongkok menginformasikan Ping Rong telah berbohong mengenai pendapatan yang diterima dari 2019 hingga 2020. Hal itu diketahui karena Ping Rong menolak untuk mengisi data perbaikan yang dikirimkan oleh kantor pajak setempat.

Disebabkan oleh hal tersebut, kantor pajak melakukan penelitian big data yang kemudian menyimpulkan ada sejumlah pendapatan yang tidak dilaporkan oleh Ping Rong. Dari situ mereka kemudian mereka mengirimkan data perbaikan yang harus diisi Ping Rong.

Sayangnya influencer yang terkenal di aplikasi buatan Kuaishou Technology itu justru enggan untuk mengisi kembali data perbaikan. Alhasil mereka menghukum Ping Rong untuk membayar denda sebesar 62 juta Yuan (sekitar Rp.143,3 miliar).

Sebenarnya Ping Rong bukan satu-satunya selebriti sosial media atau influencer yang pernah melakukan pembohongan pendapatan guna menipu pembayaran pajak.

Sebelumnya sudah ada beberapa kasus sama yang pernah ditangani oleh Kantor pajak di Tiongkok. Seperti Viya yang memiliki nama asli Huang Wei (黃薇), Zhu Chenhui (朱晨辉) dan Lin Shanshan (林珊珊). 

Di antara mereka Huang Wei merupakan influencer yang paling besar kena denda yakni mencapai USD211,8 juta (sekitar Rp303,5 miliar).

Bisnis live streaming dan sosial media di Tiongkok memang sangat besar. South Tiongkok Morning Post menyebut nilai pasar dunia maya di Tiongkok mencapai 1,2 triliun Yuan (sekitar Rp2.722 triliun).

Jadi tidak heran jika banyak influencer dan penggiat sosial media di Tiongkok banyak berbohong soal pendapatan mereka guna menghindar dari pajak yang besar.(*)


Informasi Seputar Tongkok